Bocah Korban Persekusi Diberi Edukasi Gunakan Sosial Media

PMA, 15, menjadi korban persekusi yang diduga dilakukan kelompok Front Pembela Islam (FPI) di Cipinang Muara, Jakarta Timur.

Anggota Lembaga Bantuan Hukum GP Ansor, Achmad Budi Prayoga mengatakan, korban menjadi korban lantaran membuat pernyataan di media sosial yang berisi memojokkan petinggi FPI Rizieq Shihab.

Budi menjelaskan, LBH BP Ansor kemudian memberikan pemahaman menggunakan media sosial terhadap PMA.

"Kemarin kami sudah menyampaikan edukasi ke PMA bahwa, kami bilang mengenai postingan itu salah dan tak dibenarkan. Kami sudah edukasi itu, karena PMA ini kan anak-anak," kata Budi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (2/6).

Budi menjelaskan, dalam pengakuannya, PMA tidak berniat sama sekali untuk memojokkan Rizieq Shihab. Budi juga berharap kejadian yang telah dilalui PMA bisa menjadi pelajaran oleh masyarakat.

"Jadi, kita berikan literasi sosial media, bagaimana harus menggunakan sosial media yang baik. Kita harus menyadari bahwa PMA ini anak-anak. Masih memiliki, kesadaran dan kepekaan menggunakan sosial yang baik. Saya kira PMA ini tak ada niat jahat untuk menyudutkan kelompok tertentu," jelas Budi.

Sebelumya, PMA menjadi korban persekusi sekelompok massa yang diduga simpatisan organisasi kemasyarakatan Front Pembela Islam (FPI). Pernyataan korban yang disampaikan melalui Facebook, dianggap telah menghina pimpinan FPI, Rizieq Shihab.

Dua orang berinisial U alias MH dan M lantas ditangkap pihak kepolisian. Saat ini terduga pelaku masih menjalani pemeriksaan penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya karena diduga terlibat langsung melakukan persekusi. (MTVN/OL-6)