Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
MULAI pertengahan Juni 2017, atau menjelang Lebaran, sistem transaksi pembayaran di Tol Jagorawi akan berubah. PT Jasa Marga akan memakai sistem pembayaran terbuka dengan tarif merata.
Hal itu diungkapkan pihak Jasa Marga saat audiensi dengan Walikota Bogor di Ruang Paseban Punta, Balaikota Bogor, Selasa (30/5). "Tapi sekali lagi untuk implementasi tarif ini harus berdasarkan laik fungsi laik operasi dari BPJT. Dari situ keluar Kepmen," kata Raddy L Lukman, Vice President Operation Management PT Jasa Marga.
Dia mengatakan, tujuan utama dari perubahan sistem tarif itu ialah menghilangkan kemacetan lalu lintas di tol Jagorawi. "Tujuan besarnya kelancaran di tol Jagorawi. Artinya kita fokus masalah besarnya di barrier gate kita di Cibubur. Artinya masalah utama kita angkat," katanya.
Yang kedua, lanjutnya, yang tadinya harus berhenti dua kali, mengambil tiket di entrence, di exit berhenti mengambil lagi. Namun dengan sistem ini hanya sekali saja. Bayar di Bogor, misalnya, bebas bisa kemana saja. Pun sebaliknya.
Kebijakan itu, lanjutnya, mencontoh jalan tol di Tanggerang yang belum lama ini diberlakukan. "Jadi dengan sistem ini tidak lagi dalam barrier tengah, sehingga transaksinya tidak terkonsentrasi di satu atau di tengah saja. Masing- masing gerbang," ungkapnya.
Dia menjelaskan terkait rencana penerapan sistem ini, pihaknya sudah melakukan penghitungan. Termasuk simulasinya terhadap dampak.
"Bagaimana dengan kapasitas gerbang-gerbang di ujung -ujungnya, di Bogor, di Ciawi, kita sudah lakukan simulasinya. Jadi kita punya aplikasinya sehingga kita tahu kondisinya," terangnya.
Meski rencana pemberlakuan Juni ini, diakuinya, untuk besaran tarif saat ini belum dikeluarkan. Menurut Rady, tarif dominnya bukan di Jasa Marga tapi di kementerian. "Karena memang evaluasi dan penetapannya baru bisa dipublish Jasa Marga setelah dapat Kepmen dari PUPR," jelas dia.
Tapi pasti, lanjutnya, tarifnya memang ada perubahan. Perjalanan jarak jauh akan lebih murah dan jarak dekat bisa lebih mahal. "Itu konsekuensi dari penerapan tarif merata. Yang dekat akan lebih naik, dan yang jauhnya akan lebih turun (tarifnya)," cetusnya. (X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved