Polisi Rangkul Ojek Daring untuk Tekan Kriminalitas

MARAKNYA aksi kriminal di Cakung, Jakarta Timur, disiasati polisi dengan merangkul pengemudi ojek daring. Mereka akan membantu polisi dalam memberikan informasi. “Benar, sudah sebulan terakhir ini kami bekerja sama dengan komunitas ojek online yang dinamakan BOI (Bikers Online Indonesia),” kata Kapolsek Cakung, Komisaris Sukatma, Senin (22/5).

Selama ini, secara informal, ojek daring telah berperan layaknya CCTV bagi polisi. “Misalnya mereka melihat orang berboncengan tiga dan mengendarai sepeda motor dengan ugal-ugalan. Rekan ojek online memfoto pengendara itu dan mengirimkan ke kami dengan menyebutkan wilayah kejadian sehingga bisa ditindak.”

Selain itu, pengemudi ojek daring kerap membantu tugas polisi dengan mengevakuasi korban kecelakaan lalu lintas, menggagalkan aksi kriminal, serta memberikan informasi soal keamanan wilayah.

“Kami menggandeng pengemudi ojek online sebagai rekan mitra kerja karena jumlah personil sangat kurang,” lanjutnya. Sistem koordinasi antara pe­ngojek dan kepolisian ialah di grup media sosial.

Sukatma sudah masuk ke grup komunitas ojek daring sehingga dapat menerima informasi secepatnya. Meskipun sudah bermitra, pengendara ojek tidak diperkenankan menangkap para pelaku kriminal yang menjadi tugas kepolisian.

Sekjen BOI Lilik Karyanto mengaku senang bisa bermitra dengan polisi. Sebagai pelaku profesional yang setiap saat berada di jalanan, pihaknya sering mendapatkan informasi soal aksi kriminal, seperti penjambretan, tawuran, begal, dan kecelakaan lalu lintas.

Setiap terjadi peristiwa kriminal atau kecelakaan lalu lintas, pihaknya tidak segan-segan turun tangan. Misalnya, mengevakuasi korban kecelakaan lalu lintas, membantu mengatur lalu lintas yang macet parah, serta mengejar pelaku kejahatan.

“Kami bertindak bukan mencari simpati, melainkan menjaga agar kondisi tetap aman. Tidak ada paksaan bagi pengendara ojek online. Kesadaran saja,” kata Lilik. (Mal/J-2)