Rumah Aspirasi masih Sepi

Sri Utami/J-2
18/5/2017 08:47
Rumah Aspirasi masih Sepi
(Pasangan gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan dan Sandiaga Uno bersama tim sinkronisasi di Rumah Aspirasi yang merupakan rumah mantan Gubernur DKI Ali Sadikin. -- MTVN/Whisnu Mardiansyah.)

RUMAH rimbun di kawasan elite Jalan Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat, kemarin, terlihat sepi. Pagar besi setinggi 2 meter berwarna hijau tua yang menutup rumah megah itu juga tertutup rapat.

Tidak ada kesibukan keluar masuk mobil seperti hari sebelumnya. Di halaman rumah hanya terlihat lima motor parkir menyerong ke kanan. Tampak seorang penjaga keamanan berpakaian batik dan seorang lagi berseragam serbahitam duduk di pos sebelah kanan pintu gerbang.

Pria berseragam hitam dengan sigap menghampiri ketika pintu gerbang diketuk. “Ada keperluan apa? Hari ini tidak ada acara. Di dalam juga sepi, tidak ada orang. Kalau ada acara pasti saya sudah dikasih tahu sejak pagi,” ujarnya.

Kediaman mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin itu dijadikan rumah aspirasi sejak sepekan lalu. Tim pakar dan pengarah bermaksud menerima keluh kesah dan aspirasi masyarakat tentang DKI Jakarta ke depan.

“Rumah aspirasi disiapkan di sini, di rumah Pak Ali Sadikin sampai oktober mendatang. Rumah ini untuk memberikan kesempatan kepada semua warga berpartisipasi menyiapkan periode kepemimpinan ke depan,” jelas Anies Baswedan yang terpilih menjadi Gubernur DKI periode 2017-2022 beberapa hari lalu.

Harapan Anies agar masyarakat berpartisipasi memberi masukan sejauh ini belum terealisasi karena masyarakat Jakarta masih bersikap pasif. Ada kemungkinan warga pasif karena belum mengetahui keberadaan rumah aspirasi.

Kedua penjaga mengaku sejauh ini belum ada warga yang datang kecuali ada acara. “Kalau tidak ada acara, tidak ada warga yang datang,” cetusnya.

Salah satu warga Menteng, Muhammad Fikri, 36, yang tinggal tidak jauh dari sana, mengaku tidak mengetahui adanya rumah aspirasi. “Wah saya tidak tahu kalau rumah itu terbuka untuk warga. Saya bahkan baru tahu kalau rumah itu tempat kumpul gubernur terpilih,” sambutnya.

Menurutnya sehari-hari pagar rumah tersebut selalu tertutup sama seperti rumah mewah lainnya. “Pagarnya tertutup terus. Kalau begitu, mana bisa tahu kalau rumah itu jadi tempat warga mengadu,” imbuhnya.

Begitu juga dengan Anto, warga Jakarta Timur, yang sedang melintas di sana. Ia tidak tahu bahwa gubernur terpilih membuka ruang untuk dekat dengan masyarakat. “Kenapa tidak ada pengumuman ya? Tidak ada yang kasih tahu. Kalau tahu kan warga bisa datang,” terangnya.

Juru bicara gubernur terpilih, Naufal Firman Yursak, menyatakan rumah aspirasi sepi karena tim sedang bekerja dan bukan terpaku di rumah itu. “Mulai Senin (22/5) akan ada dan biasanya sudah banyak teman dari berbagai media datang ke sana,” jelasnya. (Sri Utami/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya