Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PEMERINTAH Kota Bogor tengah berusaha keras mengatasi masalah kemacetan dengan mereformasi angkutan perkotaan (angkot).
Jumlah angkot yang mencapai 3.412 unit telah membuat sesak dan semrawut wajah Kota Hujan.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menawarkan konsep rerouting (penataan trayek) sebagai solusi.
Kawasan Kebun Raya dan Istana Bogor yang selama ini menjadi pusat pertemuan angkot dari berbagai trayek dijadikan satu arah.
Ke depan, tidak boleh ada angkot berkeliaran di tengah kota.
Oleh karena itu, jumlah angkot dikurangi secara bertahap dengan sistem konversi.
Tiga angkot dikonversi menjadi satu bus Trans-Pakuan (TP).
Ada juga konversi tiga angkot menjadi dua bus.
Ratusan bus dari hasil konversi itulah yang diizinkan untuk melayani jalur TP.
Angkot yang tidak masuk sistem konversi selanjutnya bergeser ke trayek pinggiran.
Jika sebelumnya hanya tersedia 23 trayek, Pemerintah Kota Bogor menambah menjadi 30.
Jangkauannya semakin jauh melingkupi 68 kelurahan dari sebelumnya hanya 59 kelurahan.
Perubahan trayek diatur melalui Surat Keputusan (SK) Wali Kota Bogor Nomor 551.2.45-108.1 Tahun 2017.
SK tersebut ditetapkan pada 22 Februari 2017 tentang Penetapan Jaringan Trayek dan Jumlah Kendaraan Angkutan Kota di Wilayah Kota Bogor.
Ada dua pelayanan yang diatur dalam SK itu, yakni angkutan massal untuk tujuh koridor serta angkutan pengumpan.
Trayek pengumpan meliputi 30 jaringan yang terdiri atas 14 trayek tetap, 6 trayek baru, 3 trayek perpanjangan, serta 7 trayek pecahan.
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor telah melakukan stikerisasi terhadap angkot sesuai dengan trayeknya. Stikerisasi yang berlangsung mulai 14 Maret sudah mencapai 80%.
Targetnya, seluruh angkot sudah mendapat stikerisasi pekan ini.
Rincian yang sudah stikerisasi sebanyak 16 trayek untuk pengumpan dengan jumlah angkot 1.548 unit serta 626 kendaraan melayani empat koridor TP.
Kendaraan yang dipindahkan ke trayek pengumpan berasal dari angkot eks rute 02, 03, 07, 09, dan 21, berjumlah 584 unit.
Selasa (16/5), dua koridor TP mulai diuji coba. Uji coba bakal berlangsung selama tiga hari.
"Saat ini baru dua koridor, yaitu koridor 2 (Bubulak-Baranangsiang-Ciawi) dan koridor 3 (Bubulak-Sukasari-Ciawi)," ujar Wali Kota Bogor Bima Arya dalam jumpa pers di sela-sela uji coba untuk koridor 2.
Masih angkot
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor Rakhmawati menjelaskan ada tujuh koridor yang akan beroperasi di Kota Bogor.
"Dua koridor yang diuji coba masih dilayani angkot. Nantinya bus," kata dia.
Sebenarnya sudah ada 10 unit bus bantuan dari Kementerian Perhubungan dikirim kepada Dishub Kota Bogor.
Bus-bus itu masih diparkir di halaman Kantor Dishub Kota Bogor.
Rakhmawati beralasan pihaknya belum mengoperasikan bus-bus itu karena masih terkendala surat-menyurat (dokumen hibah).
"Masalah hibah ini dialami 51 kota yang mendapat bantuan bus dari Kemenhub. Kami sudah sampaikan win-win solution dengan sistem pinjam pakai. Akan tetapi, masih menunggu keputusan Kemenkeu," kata dia.
Terkait dengan subsidi yang akan diberikan kepada pengusaha angkutan, Rakhmawati mengatakan pihaknya sudah memasukkan rancangan anggaran pada kisaran Rp60 miliar-Rp80 miliar dan saat ini tengah menyamakan persepsi dengan jajaran dewan.
Mengenai pelaksanaan di lapangan akan bergantung kepada badan hukum. Kalau busnya sudah ada, pengusaha bisa mengajukan subsidi sesuai dengan peraturan Wali Kota Bogor.
"Kalau masih menggunakan angkot, tidak bisa (mengajukan subsidi). Mereka harus mempunyai standar pelayanan dan prosedur operasional standar (standard operating procedure/SOP)," tukasnya.
(J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved