Seni Ondel-Ondel Memudar

15/5/2017 07:00
Seni Ondel-Ondel Memudar
(MI/ARYA MANGGALA)

MELESTARIKAN budaya Betawi di Kampung Sawah nyatanya tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Banyaknya warga pendatang yang masuk, secara perlahan-lahan memengaruhi kebiasaan dan adat istiadat warga setempat.

Iyek Niman, 32, yang sudah turun-temurun tinggal di Kampung sawah, Pondok Melati, Kota Bekasi, melihat dalam beberapa tahun terakhir, kebiasaan nenek moyang mereka mulai memudar.

"Ada beberapa yang mulai memudar, bahkan ngaduk dodol hanya pada acara tertentu loh," cetusnya.

Semasa kanak-kanak, Iyek kerap gotong royong bersama keluarga besar membuat dodol.

Ada kerja sama di sana dan ada sendau gurau yang meriah.

Belakangan kebiasaan itu memudar.

Ngaduk dodol hanya ada pada hari tertentu dan di tempat-tempat tertentu.

"Enggak seperti dulu, setiap keluarga buat sendiri dodol," jelas dia.

Dia juga merasakan kesenian ondel-ondel semakin meredup. Ondel-ondel yang tadinya sebuah kreasi pertunjukan orang Betawi, kini tinggal sebuah syarat.

Ondel-ondel hanya jadi ikon sebuah acara tanpa ikut serta dalam pertunjukan budaya. "Cukup ditaro depan pintu masuk.

Alasannya sih berat maininnya," imbuh Iyek.

Sejarawan Bekasi Ali Anwar mengakui budaya Betawi sudah bergeser dari fungsi awal.

Bahkan, kini semakin banyak kebudayaan Betawi yang tidak dapat dinikmati masyarakat.

Ali mencontohkan seni pertunjukan ondel-ondel yang merupakan pergerakan boneka besar setinggi 2 meter lebih.

Seni ondel-ondel ialah penolak bala atau gangguan roh halus yang gentayangan.

Belakangan, ondel-ondel hanya dipampang untuk mencirikan semarak pesta rakyat seperti peresmian gedung atau penyambutan tamu terhormat.

"Seni ondel-ondel itu sekarang semakin jarang digelar sekalipun pada pesta rakyat," kata Ali.

Seni pertunjukan lenong pun bernasib sama.

Kesenian yang sempat tersohor mengisi layar kaca itu kian tak diminati.

"Sudah jarang kita melihat lenong. Namanya budaya seharusnya tetap dilestarikan meski hanya sebagai penanda," pintanya. (Gan/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya