26 Resapan Air Depok tidak Berfungsi Lagi

13/5/2017 12:45
26 Resapan Air Depok tidak Berfungsi Lagi
(ANTARA/Yulius Satria Wijaya)

SEBANYAK 26 situ Kota Depok tidak berfungsi sebagai resapan air. Hasil evaluasi yang dilakukan pemerintah menunjukan kini justru berdiri ribuan bangunan di lokasi yang seharusnya menjadi situ tersebut.

Kepala Bidang Sumber Daya air pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok Citra Yulianti mengatakan, dengan banyaknya bangunan yang berdiri di lokasi itu, otomatis situ tidak bisa berfungsi menjadi resakan air.

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) serta Badan Pertanahan Nasional (BPN) Pusat, setidaknya 4.000 bangunan berdiri di atas 26 lokasi situ.

"Lahan 26 situ telah berubah karena ulah sejumlah orang. Macam-macam peruntukannya. Ada yang buat tempat tinggal, pencucian kendaraan bermotor, bengkel, dan warung," ujarnya, kemarin.

Berdasarkan pantauan Media Indonesia, sejumlah lahan situ berubah menjadi permukiman atau tempat usaha, di antaranya Situ Pengasinan, Kecamatan Sawangan, dan Situ Krukut di Kecamatan Limo.

Sementara itu, Situ Citayam di Kelurahan Pondok Terong menyusut dari 8 hektare menjadi menjadi sekitar 7 hektare.

"Sisi selatan sudah menjadi tempat pembuangan sampah. Lahan situ-situ itu berubah karena ulah sejumlah orang," tambahnya.

Citra mengatakan pemerintah akan melakukan pemagaran sebagai langkah awal agar tidak terjadi penyerobotan lebih jauh di lahan yang seharusnya menjadi situ.

"Akan dipagar kawat besi agar tanah negara tidak diserobot orang. Jika tidak, jumlahnya akan terus bertambah. Sempadan itu untuk memudahkan petugas mengontrol tanggul. Bila terjadi keretakan, bisa segera diperbaiki," papar Citra.

Efek menghilangnya fungsi resapan air menyebabkan banjir.

Tiga bulan lalu, luapan air Tanggul Kali Laya yang retak membanjiri perumahan Taman Duta, Bukit Cengkeh I Bukit Cengkeh II, perumahan warga di Kampung Palsigunung, dan Pasar Tugu.

Menurut Citra, debit air Kali Laya yang alirannya berasal dari Bogor akan semakin tinggi ketika ditambah aliran situ Pengarengan.

Hal itu yang menyebabkan tekanan air semakin kuat dan menjebol tanggul.

Oleh karena itu, Kementerian PU-Pera memprioritaskan perbaikan di enam situ, yakni Situ Bojongsari di Kelurahan Bojonsari, Situ Rawa Kalong,

Situ Tipar di Kecamatan Cimanggis, Situ Pitara di Kecamatan Pancoran Mas, Situ Pengasinan di Kecamatan Sawangan, dan Situ Pengarengan di Kelurahan Bhakti Jaya, Kecamatan Sukma Jaya.

"Kementerian PU-Pera sudah menyiapkan anggaran dana dari APBN untuk pemagaran situ yang telah diprioritaskan tersebut," terang Citra. (KG/J-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya