Dinas Dukcapil Cetak Ribuan KTP buat Anak

DINAS Kependudukan dan Pencatata­n Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta saat ini sedang gencar menyosialisasikan kartu identitas anak (KIA) usia 0 tahun sampai 17 tahun kurang satu hari kepada ­masyarakat.

Sejak peluncuran program itu pada Desember 2016, kini Dinas Dukcapil telah mencetak ribuan KIA untuk uji coba.

“Saat ini baru pengenalan kartu kepada penduduk dan instansi pemerintah terkait, belum penerapan massal. Nanti KIA itu dijadikan syarat untuk masuk sekolah. Penerapan massal baru dilakukan pada 2018,” kata Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta, Edison Sianturi, kemarin.

Dia menambahkan, sejak Januari lalu pihaknya sudah menyosialisasikan program Pemprov DKI itu ke berbagai lembaga, selain ke sekolah-sekolah.

“Untuk pencetakan kartu, dari Januari sampai April, sudah tercetak 3.979 KIA. Jumlah anak di Jakarta diprediksi mencapai sekitar 3 juta,” tandasnya.

Dalam KIA tertera usia, nama orangtua, dan alamat tempat tinggal guna memudahkan proses administrasi yang menyangkut kebutuhan anak itu.

Saat anak berpindah alamat, data yang tertera di KIA juga harus berubah. “Jadi seorang anak pemegang KIA tidak harus melibatkan KTP orangtua untuk mendaftar saat mau masuk sekolah, mengurus paspor, mengurus kartu Jakarta sehat, ­mengurus kartu Jakarta pintar (KJP), dan urusan perbankan. Intinya, identitas anak itu sudah bisa digunakan untuk keperluan pribadinya,” ujar Edison.

Ia menambahkan, begitu usia anak masuk 17 tahun, anak itu segera berganti KIA menjadi kartu tanda penduduk (KTP).

Sosialisasi juga digencarkan dengan cara bekerja sama dengan instansi terkait. Misalnya, Dinas Dukcapil DKI bekerja sama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) DKI ke sekolah-sekolah soal penggunaan dan manfaat KIA untuk keperluan pendaftaran anak sekolah.

“Jika anak mau masuk TK, SMP, SMA, me­ngu­rusnya cukup pakai KIA,” terangnya.

Begitu juga dalam pembuatan paspor untuk anak. Karena itu, Dinas Dukcapil DKI juga menjalin kerja sama dengan Ditjen Imigrasi. (Ssr/J-1)