Anies-Sandi Dituntut Tanggung Jawab

Deo/Sru/J-4
09/5/2017 08:51
Anies-Sandi Dituntut Tanggung Jawab
(ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

MENTERI Koordinator Bidang Kema-ritiman Luhut Binsar Pandjaitan berkukuh proyek reklamasi di Pantai Utara Jakarta mesti dilanjutkan. Menurut dia, proyek tersebut penting untuk mencegah ketinggian tanah di Ibu Kota menurun.

“Saya enggak lihat ada alasan (menghentikan reklamasi Teluk Jakarta). Namun, kalau mau disetop, nanti Jakarta tenggelam, ya tanggung jawab. Jadi jangan lari dari tanggung jawab di kemudian hari,” ujar Luhut di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, kemarin.

Rencana menghentikan proyek reklamasi merupakan salah satu janji politik Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Sandiaga sempat menyebut proyek reklamasi hanya menguntungkan pihak tertentu.

Luhut menjelaskan, berdasarkan kajian yang dilakukan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bersama tim peneliti dari Belanda dan Korea Selatan, tanah Jakarta diprediksi akan turun sekitar 8-23 sentimeter jika proyek pembangunan reklamasi dan tanggul laut raksasa tidak dilaksanakan. “Jadi enggak ada alasan kita membatalkan sampai hari ini, ya,” imbuh dia.

Hingga kini, kata Luhut, belum ada pembicaraan atau rencana pertemuan antara dia dan Anies-Sandi mengenai nasib proyek reklamasi. Meski demikian, ia menegaskan proyek reklamasi memiliki landasan hukum yang kuat.

Proyek reklamasi Teluk Utara Jakarta terancam dihentikan setelah Anies-Sandi memenangi pilgub DKI Jakarta. Akhir April lalu, Sandiaga sempat mengatakan kelanjutan proyek reklamasi akan dibahas bersama dengan pemerintah pusat. “Itu (reklamasi) nanti akan kita bahas setelah penetapan,” ujar Sandiaga.

Hingga kemarin, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belum mau berkomentar tentang rencana peng­hentian proyek reklamasi. “Saya belum bisa bahas itu, tapi sikap kami tetap menolak,” ujarnya.

Sementara itu, ketua tim pakar Rumah Partisipasi Bambang Widjojanto mengatakan sikap menolak reklamasi masih menjadi komitmen Anies-Sandi. “Sekarang itu yang ditunggu how to do. Semua ini harus dipelajari dan dikaji. Hari ini kami bertemu dan hari ini kami mendengar dan mempelajari. Jadi belum ada keputusan untuk itu,” terangnya. (Deo/Sru/J-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya