Kapolri Pimpin Upacara Pemakaman Budidarmo

Arga Sumantri/MTVN
06/5/2017 18:44
Kapolri Pimpin Upacara Pemakaman Budidarmo
(Mantan Kapolri Jenderal Purnawirawan Widodo Budidarmo.ANTARA FOTO/ Krisna Hadi)

JENAZAH Mantan Kapolri Jenderal Purnawirawan Widodo Budidarmo dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Kapolri Jenderal Tito Karnavian memimpin langsung upacara prosesi pemakaman.

Mewakili institusi kepolisian, Tito menyampaikan rasa bela sungkawa atas kepergian Jenderal Budidarmo. Tito mengatakan seniornya itu telah banyak memberikan sumbangsihnya pada negara juga Korps Bhayangkara.

"Mari kita berdoa bersama agar segenap amal bakti almarhum diterima dan mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan," kata Tito saat memimpin upacara di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (6/5).

Upacara pemakaman Budidarmo dimulai pukul 14.00 WIB. Segenap keluarga besar almarhum mengiringi jenazah hingga ke liang lahat.

Tampak selain Tito, hadir pula Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Wakapolri Komjen Syafruddin. Mantan Kapolri Jenderal Purnawirawan Timur Pradopo, Jenderal Nanan Sukarna, hingga Mantan Panglima Tri Sutrisno juga turut hadir.

Budidarmo lahir di Surabaya, Jawa Timur, 1 September 1927. Ia sempat mengenyam pendidikan umum di Hollandsch-Inlandsche School pada 1934-1941, lalu melanjutkan pendidikannya ke sekolah teknik pada 1942-1946. Semasa pendidikan sekolah menengahnya itu, Budidarmo sudah aktif angkat senjata untuk ikut dalam Perang Kemerdekaan di Jawa Timur.

Karier kepolisiannya dimulai saat ia belajar di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian dan lulus pada pada 1955. Usai lulus, ia langsung menjabat sebagai kabag organisasi polisi di Purwakarta selama tiga tahun, 1956-1959. Selama masa itu pula dia ikut dalam operasi penumpasan pemberontakan DI/TII di Jawa Barat.

Sekitar awal 1960, Budidarmo pergi ke Amerika Serikat untuk memperdalam ilmu militer di US Coast Guard Officers Candidate School. Sepulangnya pelatihan di AS, ia langsung menjabat sebagai kabag operasi Polisi Jakarta Raya (1960).

Setelah itu berbagai jabatan disandangnya, dia berturut-turut menjadi panglima Korps Perairan dan Udara (1964), panglima Daerah Kepolisian II Sumatera Utara (1967), dan kadapol VII Metro Jaya periode 1970-1974. Kadapol Widodo bertanggung jawab atas operasi pengamanan langsung Pemilu 1971 di Jakarta, yang ketika itu agak memanas.

Setelah pemilu, dia juga harus mengamankan sidang umum MPR-RI yang berlangsung di Jakarta. Budidarmo juga diangkat menjadi anggota MPR-RI.

Selepas menjabat kadapol metro jaya, pada 25 Juni 1974, Widodo dilantik oleh Presiden Soeharto untuk menjadi Kapolri. Dia memangku jabatan kapolri selama periode 1974-1978. Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Widodo, waktu itu 26 Juni 1974 di Istana Negara oleh Presiden Soeharto, bersamaan dengan pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan KASAL Laksamana Madya TNI R. S. Subijakto.

Di Korps Bhayangkara, Widodo juga menorehkan berbagai prestasi, salah satunya mendirikan Kantor Bersama tiga Instansi (Samsat) di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Ketiga instansi itu yakni Polri, Pemprov DKI Jakarta dan Perum AK Jasa Raharja.

Program bersama ini dioperasikan dalam rangka pengurusan surat-surat kendaraan bermotor, seperti STNK, BPKB dan lain-lain. Pada masanya sebagai Kapolri pula Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 9 tentang Narkotika, tertanggal 26 Juli 1976. Selain itu, pada kepemimpinannya di Koprs Bhayangkara diterbitkan sebuah Skep Kapolri yang khusus mengenai Satama Satwa guna menunjang langkah-langkah operasional Polri (1977). (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya