Tol Jakarta-Cikampek Kelebihan Beban

Sri Utami
05/5/2017 10:23
Tol Jakarta-Cikampek Kelebihan Beban
(Sumber: PT Jasa Marga/ Foto: Antara)

TOL Jakarta-Cikampek sudah kelebihan beban. Lalu lintas harian mencapai 590 ribu kendaraan. Posisi rasio jumlah kendaraan dengan kapasitas jalan saat ini telah mencapai 1,3. Artinya sangat berlebih karena rasio normalnya 0,75.

Kondisi kelebihan beban yang terlalu berat bukan hanya menyakitkan bagi jalan tol itu sendiri. Pengendara pun selalu kelelahan melalui jalur tersebut. Apalagi pada hari libur dan jelang hari raya keagamaan, kemacetan luar biasa menyebalkan.

Tercetuslah upaya mengurangi beban tol Jakarta-Cikampek agar segar kembali dengan membuatnya bertingkat. Tahap pertama disiapkan untuk ruas jalan sepanjang 36,4 kilometer.

Saat ini, proyek pembangunan tol layang Jakarta-Cikampek II Elevated telah bergulir. Pengerjaan memasuki tahap minor dengan melebarkan bahu jalan dari Simpang Susun Cikunir hingga Karawang Barat.

Menurut rencana, pengerjaan pelebaran bahu jalan selesai pada 5 Juni 2017 atau 22 hari sebelum Lebaran agar tidak mengganggu arus mudik. Sekalipun saat itu target belum tercapai, seluruh aktivitas dihentikan hingga arus mudik dan arus balik selesai.

Pemimpin Proyek Tol Jakarta Cikampek Elevated Iwan Dewantoro mengatakan pengerjaan tol tingkat diproyeksikan selesai April 2019. Proyek yang menelan biaya Rp16,23 triliun itu dibuat untuk mengurai kemacetan di jalur yang terus meningkat kepadatannya.

"Kondisi arus lalu lintas sekarang sangat sensitif terhadap gangguan. Jalur yang digunakan hanya satu. Kalau padat, kendaraan juga memakai bahu jalan," imbuhnya, kemarin.

Tol bertingkat dibuat dua jalur yaitu Jakarta-Cikampek dan sebaliknya. Kendaraan dengan jarak tempuh jauh akan menggunakan jalur bertingkat, sedangkan jalur di bawahnya digunakan kendaraan untuk jarak tempuh dekat.

"Nantinya kendaraan dengan jarak tempuh jauh akan naik ke jalur tingkat, sedangkan di bawahnya buat mobil dengan jarak tempuh pendek seperti yang menuju ke Bekasi atau sekitarnya. Dengan begitu, Tol Cikampek akan kembali pada rasio normal," terangnya.

Pembangunan tol terdiri dari sembilan seksi, misalnya Cikunir-Bekasi Barat 2,99 kilometer, Bekasi Barat-Bekasi Timur 3,36 kilometer, Bekasi Timur-Tambun 4,34 kilometer, Tambun-Cibitung 3,30 kilometer, dan Cibitung-Cikarang Utama 4,46 kilometer.

Selanjutnya Cikarang Utama-Cikarang Barat 2,72 kilometer, Cikarang Barat-Cibatu 3,16 kilometer, Cibatu-Cikarang Timur 2,45 kilometer, dan berakhir di Cikarang Timur-Karawang Barat 9,79 kilometer.

Metode sosrobahu
Pembangunan tol tingkat menggunakan metode sosrobahu yang memasang konstruksi pier head sejajar dengan jalan yang ada di bawah dan bisa memutar hingga 90 derajat. Pengerjaannya dikemas sedemikian rupa agar tidak mengganggu laju lalu lintas.

Di tempat yang sama, General Manager PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek Kristianto menjelaskan, dari hitungan kendaraan keluar masuk tol Jakarta-Cikampek, yang masuk ke jalur tingkat diperkirakan sekitar 40%. Sementara itu, sebanyak 60% lainnya tetap berada di jalur Tol Cikampek yang sudah ada sebelumnya.

Dalam pengerjaan proyek, pihaknya akan berusaha mempertahankan kenyamanan pengguna jalan, antara lain selalu mengobservasi layanan wilayah jalan tol melalui delapan unit kendaraan layanan.

Pihaknya juga telah menyiagakan derek gratis bagi kendaraan yang mengalami gangguan di jalan tol serta berkoordinasi dengan Polisi Jalan Raya untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas sebagai dampak gangguan lalu lintas, khususnya untuk rekayasa lalu lintas di Simpang Susun Cikunir. (J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya