Direhab pada 2013, Kelas sudah Ambruk

Deni Aryanto
04/5/2017 12:46
Direhab pada 2013, Kelas sudah Ambruk
(Sejumlah siswa SDN Kedaung, Tangerang Selatan belajar di lantai setelah sekolah mereka direhabilitasi secara total---ANTARA/Muhammad Iqbal)

SEPERTI biasa, Teo, 45, mengantar anaknya ke sekolah di SDN Kedaung, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kemarin (Rabu, 3/5) . Dengan motor matik, saban pagi sekalian berangkat kerja, ia mengantar anaknya ke sekolah.

Jam tangan masih menunjukkan pukul 06.30 WIB saat Teo tiba di sana. Biasanya, ia langsung tancap gas setelah mengantar anaknya. Namun, belum lagi memutar sepeda motor, anaknya yang duduk di kelas IV di sekolah tersebut berteriak memanggilnya.

Anaknya mengatakan sekolah diliburkan. Teo heran dan memarkirkan kendaraannya di halaman sekolah untuk mencari tahu penyebabnya. Ia menemui guru perempuan yang menyambut setiap siswa yang akan masuk. Sang guru mengabari sekolah diliburkan karena ada kelas yang ambruk. Jadi, semua diliburkan. "Tadi sempat tanya, kenapa kelas lain yang ambruk semua pada libur? Namun, yang penting biar dipastikan dululah, sekolah memang sudah aman untuk dipakai belajar," katanya.

Salah satu ruang kelas di lantai dasar dari bangunan dua lantai SDN Kedaung berantakan, seperti terkena bom. Plafon ruang kelas seluruhnya jebol. Lis plafon dari aluminium sebagian masih menjuntai tak beraturan.

Rusaknya plafon juga terlihat di ruang kelas lainnya. Sebagian ruangan dalam kondisi lis tercopot dan bolong. Begitu pula tangga dari lantai dasar ke atas, pegangan anak tangga yang sebelumnya ditembok sudah diganti dengan bambu.

Kepala SDN Kedaung Sujiwati menjelaskan rusaknya ruang kelas terjadi pada Selasa (2/5) sore. Ruang kelas tersebut biasa diperuntukkan murid kelas I dan III. Keputusan meliburkan kegiatan belajar sengaja diambil pihak sekolah demi keselamatan para murid.

"Saya sudah meminta petugas sekolah membersihkan material kelas. Saya sih minta agar segera diperbaiki. Ada standar jaminan keamanan untuk murid-murid saya," ketusnya.

Ia berharap jangan sampai kondisi demikian menimbulkan efek buruk bagi peserta didiknya. Tak lupa, Pemerintah Kota Tangsel dapat secepatnya memperbaiki sarana dan prasarana sekolah yang rusak karena perbaikan fisik gedung berat segera dilakukan.

Bangunan SDN Kedaung sendiri terakhir mengalami rehab total pada 2013. Namun, meski belum berumur empat tahun, bangunan sudah rusak. Jumlah ruang kelas pun kurang jika dibandingkan dengan jumlah siswa. Akibatnya, kegiatan belajar setiap hari mesti dibagi.

"Kita full day sampai sore. Bangunan sudah banyak yang rapuh. Material bangunan jelek, ya," cibirnya. Soal ini, menurut Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pendidikan Kota Tangsel Taryono, terjadi akibat cuaca buruk pada saat hari kejadian. "Ya nanti segera diperbaiki," jawabnya enteng. (J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya