GNPF: Aksi 505 Harus Damai

GERAKAN Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) memastikan aksi 5 Mei alias 505 berlangsung damai. GNPF menyebut tak punya opsi lain kecuali menyampaikan aspirasi secara aman dan damai.

"Enggak ada pilihan, yang menjadi tujuan itu, setiap aksi harus damai, kita enggak ada pilihan, harus damai," kata Tim Advokasi GNPF, Kapitra Ampera saat dihubungi, Rabu (3/5).

Makanya, Kapitra mengaku terus berkoordinasi dengan semua pihak, termasuk kepolisian. GNPF, kata dia, terus meminta saran agar aksi tidak memunculkan sesuatu yang buruk.

"Sesuatu yang dilakukan dengan buruk nanti yang muncul keburukan, dan itu bukan GNPF," ucap dia.

Hari ini, Rabu (3/5), dia mengaku baru selesai melakukan rapat bersama kepolisian. Rapat membahas soal kemungkinan-kemungkinan pahit dari rencana aksi damai itu.

"Kemungkinan potensi apapun kita analisa. Bagaimana tujuan kita bisa sampai, itu intinya," ungkapnya.

Aksi 505 rencananya digelar Jumat 5 Mei. Aksi 505 dimulai dengan Salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, lalu longmars ke Mahkamah Agung.

Aksi digelar tepat beberapa hari menjelang sidang vonia Ahok. Aksi bertujuan menyuarakan kepada majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara menjatuhkan hukuman berat terhadap terdakwa kasus dugaan penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). (OL-6)