Warga Setempat Direkrut Jadi Jukir Kalijodo

Mal/J-2
02/5/2017 08:48
Warga Setempat Direkrut Jadi Jukir Kalijodo
(Pekerja memasang ikon papan luncur (skateboard) pada papan tulisan Kalijodo di RPTRA Kalijodo. Jakarta Utara, pekan lalu. Setelah para preman anak buah Daeng Aziz hendak menguasai lahan parkir di RPTRA Kalijodo. -- MI/Galih Pradipta)

WARGA sekitar Angke, Tambora, Jakarta Barat, danPejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, mendapat prioritas untuk menjadi juru parkir yang bertugas di Ruang Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo.

Saat ini proses seleksi tengah dilakukan pihak kelurahan dari kedua wilayah. Wakil Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Sigit Wijatmoko membenarkan pihaknya telah berkomunikasi dengan pihak Kelurahan Angke maupun Kelurahan Pejagalan.

“Pak camat sama pak lurah yang akan seleksi. Mereka yang punya wilayah tentu bisa memilah mana warga yang bisa diberdayakan jadi juru parkir,” ujar Sigit, akhir pekan lalu.

Dalam tahap pertama, rekrutmen dibutuhkan sekitar 8 - 10 juru parkir. Mereka akan bertugas di pintu masuk-keluar serta yang menata kendaraan di area parkir. “Mereka tahu wilayah, jadi sekalian juru parkir juga buat keamanan.”

Faktor keamanan menjadi pertimbangan disebabkan sebelumnya sejumlah preman anak buah Daeng Azis kembali berusaha menguasai lahan parkir. Selain parkir, para preman juga meminta pungutan kepada pedagang kaki lima liar yang berdagang di kawasan RPTRA Kalijodo.

Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Bismo Teguh mengakui adanya unsur premanisme di lingkungan RPTRA Kalijodo. Saat ini, kata Bismo, pihaknya telah meminta keterangan tiga korban preman. Mereka mengaku dimintai uang dan diintimidasi sejumlah preman.

Berbarengan dengan perekrutan petugas parkir, sistem parkir gate di RPTRA Kalijodo mulai diuji coba, Sabtu (29/4). Sistem tersebut menggantikan sistem meter parkir.

Pemantauan Media Indonesia, gate parkir sudah terpasang di pintu masuk parkir di kawasan Jalan Tubagus Angke, Tambora, Jakarta Barat, dan gate keluar dekat Jalan Teluk Gong Raya, Penjaringan, Jakarta Utara.

Para petugas Dishubtrans DKI terlihat mengecek sisi teknis gate parkir. “Tapi hari ini (Sabtu) pengunjung masih menggunakan parkir meter,” jelas Sigit. Tarif dikenai progresif per jam sebesar Rp2.000 untuk sepeda motor, Rp5.000 untuk mobil, dan Rp8.000 untuk truk dan bus. Pada 15 menit pertama digratiskan.

“Kami juga menyediakan tambahan lahan parkir di kolong flyover Teluk Gong depan RPTRA Kalijodo. Itu sistemnya satu kali pembayaran saja Rp2.000 untuk motor dan Rp5.000 untuk mobil,” ujar Sigit. (Mal/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya