Sistem Parkir Gate di RPTRA Kalijodo Diuji Coba

Akmal Fauzi
28/4/2017 17:47
Sistem Parkir Gate di RPTRA Kalijodo Diuji Coba
(Sejumlah kendaraan terparkir di RTH dan RPTRA Kalijodo---MI/Galih Pradipta)

SISTEM parkir gate di ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) Kalijodo diuji coba, Sabtu (29/4). Sistem gate itu diterapkan menekan angka kebocoran parkir serta pungutan liar oleh preman.

"Besok (Sabtu) kalo tidak ada kendala bakal di uji coba," kata Wakil Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Sigit Widjatmoko di Jakarta, Jumat (28/4).

Sebelumnya, sistem parkir meter yang digunakan tidak berjalan efektif. Kondisi itu dimanfaatkan preman yang menarik biaya parkir ke pengunjung.

Nantinya, kata Sigit, uji coba dilakukan selama satu hari. Di hari selanjutnya, sistem ini resmi beroperasi dengan tarif Rp2 ribu untuk sepeda motor, Rp5 ribu untuk mobil, dan Rp8 ribu untuk truk dan bus. Sementara untuk 15 menit pertama pembayaran parkir digratiskan.

Pantauan di lokasi, saat ini pembangunan gate parkir hampir rampung. Para pekerja melakukan finishing di pintu masuk parkir yang ada di kawasan jalan Tubagus Angke, Tambora, Jakarta Barat dan di gate keluar dekat jalan Teluk Gong Raya di penjaringan, Jakarta Utara.

Di lain sisi, Kapolsek Metro Penjaringan, AKBP Bismo Teguh mengakui adanya unsur premanisme yang terjadi di lingkungan RPTRA Kalijodo. Selain parkir, preman di tempat itu meminta pungutan kepada pedagang kaki lima (PKL) liar yang berdagang di kawasan Kalijodo

Saat ini, kata Bismo, pihaknya telah meminta keterangan terhadap tiga orang korban pungutan oleh preman tersebut. Mereka mengaku mendapatkan intervensi, termasuk dimintai uang oleh sejumlah oknum preman.

"Kami masih kumpulkan sejumlah bukti. Begitu saksi dan bukti lengkap, kami akan melakukan penangkapan," tuturnya.

Sementara, Suku Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Kota Jakarta Utara telah melakukan seleksi PKL binaan untuk berdagang di Kalijodo.

Ada 50 PKL yang bisa masuk ke lokasi binaan (Lokbin) di Kalijodo dari 72 PKL yang mendaftar. Diantara mereka diantaranya juga eks pedagang di tempat lokalisasi Kalijodo.

"Saya dulu berdagang dan tinggal disini lalu dibongkar. Saya bersyukur bisa berdagang lagi setelah di tata. Ada juga dulu PSK (pekerja seks komersil) di sini diterima berdagang," ucap Saroh, 35, salah satu PKL yang masuk seleksi.

Kepala Seksi KUMKM Suku Dinas KUMKMP Jakarta Utara, Achmad Husein Pelu, mengatakan, untuk PKL yang tak lolos seleksi, kata Husein, akan masuk daftar tunggu. Apabila ada pedagang yang pindah, maka PKL yang masuk daftar tunggu bisa mengisi lapak yang ditinggal.

"Nanti mereka (PKL) akan berjualan makanan khas nusantara," ujarnya (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya