Integrasi KWK-Transjakarta Untungkan Pemilik Angkot dan Sopir

Gana Buana
27/4/2017 16:09
Integrasi KWK-Transjakarta Untungkan Pemilik Angkot dan Sopir
(Penumpang menaiki angkutan umum KWK di depan HalteTerminal Tanjung Priok---MI/Arya Manggala)

KETUA Umum Koperasi Wahana Kalipika (KWK) Jakarta Laode Djeni Hasmar mengakui masih banyak hambatan di lapangan pada program integerasi antara PT Transportasi Jakarta (Trans-Jakarta) dan KWK yang dimulai sejak 3 April lalu. Salah satunya ialah sopir yang tidak tertin dan masih mengetem.

Namun dalam program integerasi ini, jelas Laode, ini sudah masuk dalam fase pembayaran kedua yang dinilainya menguntungkan pemilik angkutan dan para sopir.

Tiap terhitung 10 hari sekali para pemilik angkutan akan mendapatkan bayaran sebesar Rp206 ribu sehari untuk satu unit mobil. Pembayaran itu akan dibagi sesuai dengan kesepakatan antara sopir dan pemilik angkutan ditambah potongan untuk BPJS Kesehatan bagi sang sopir.

"Satu sopir bisa mendapat Rp100 ribu per orang, tergantung perjanjiannya pembagiannya dengan pengusaha angkutan," kata Laode di Jakarta, Kamis (27/4).

Baca juga: Stiker Integerasi Kwk Transjakarta Harus Diperbesar

Sejak terjalinnya kerja sama antara KWK dan Bus Trans-Jakarta Laode tak menampik banyak keuntungan yang diperoleh pemilik dan sopir angkutan. Salah satunya ialah tidak lagi ada sopir yang harus kejar setoran demi memenuhi target setoran dari pemilik.

Bila sebelumnya, lanjut Laode, sopir harus membagi hasil keringatnya untuk setoran, bensin dan uang saku bersih yang dibawa pulang. Kini, minimal sopir hanya perlu memikirkan bagaimana cara mendapatkan uang bensin dari hasil operasional di luar jam perjanjian dengan bus Trans-Jakarta.

"Mereka jadi tak perlu kejar setoran saja, hanya perlu memikirkan cari uang bensin," kata dia.

Sementara itu, Humas PT Trans-Jakarta Wibowo mengklaim, sejak dimulai integerasi antara KWK dan PT Trans-Jakarta pada 3 April lalu, program ini sdudah berjalan baik. Bahkan, hingga 24 April kemarin tercatat, 5.000 kartu 'Sahabat KWK' sudah habis terjual.

"Masa uji coba program ini tiga bulan, sementara hasil evaluasi program ini cukup baik," kata Bowo.

Bowo mengungkapkan, antusiasme antara pengemudi dan pemilik atas program integerasi dinilai antusias. Sebab, banyak sopir angkutan KWK yang belum bergabung dengan program ini meminta secepatnya bermitra. Namun, selama masa uji coba pihaknya baru merekrekrut 500 unit angkutan dengan melayan 10 rute.

"Banyak pengemudi yang ingin bermitra. ini menggambarkan kemitraan antara KWK dan Trans-Jakarta sangat baik," tukas dia. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya