Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
POLISI menduga penyerangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dilakukan secara profesional. Polisi menduga pelaku telah memetakan keseharian Novel. Sebab, saat penyerangan berlangsung Novel sedang tidak dikawal.
Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan mengatakan Novel tidak dikawal oleh polisi bersenjata sejak beberapa hari sebelum penyerangan. Dari rekaman CCTV tersebut, kata Iwan, pergerakan motor sangat cepat dan pelaku disinyalir mengetahui arah pergerakan yang tepat untuk menghindari CCTV.
"Itu pelaku sudah betul-betul menggambar situasi yang ada. Di CCTV itu cepat sekali motor lewat dan dia tahu kemana larinya. Dan analisa kami sudah cukup lama digambar (dipetakan)," kata Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (26/4).
Menurutnya penyerangan terhadap Novel semestinya bisa diantisipasi jika pengawalan tetap berjalan. Kepada Kapolda Metro, Novel mengaku enggan dikawal lantaran merasa tidak enak. "Saya bilang, Anda (Novel) sedang tangani kasus besar. Sehingga analisa kita akan ada ke sana (penyerangan),"
Baca juga: Novel Enggan Dikawal Polisi
Sudah selama 15 hari sejak kejadian penyerangan terhadap Novel, penyidik dari kepolisian masih menganalisa rekaman CCTV yang ada. Menurutnya ada beberapa orang yang melintas dan terekam kamera CCTV. Namun setelah dikonfirmasi kepada saksi-saksi yang ada, belum ada petunjuk yang signifikan mengarah pada pelaku.
Termasuk dua orang bernama Hasan, 28, dan Muklis, 28 yang sempat dicurigai. Keduanya telah dikonfrontir oleh penyidik namun kemudian dilepaskan karena tidak terbukti berkaitan langsung dengan peristiwa penyerangan Novel.
Pun begitu, Iriawan berjanji akan mengungkap kasus ini secepat mungkin. Pasalnya kepolisian dikritik oleh sejumlah pihak lantaran belum juga mengungkap siapa pelaku dari penyerangan Novel pada 11 April lalu.
"Secepatnya ungkap kasus ini karena itu jadi hutang buat saya kalau tidak terungkap. Oleh sebab itu saya maksimal untuk ungkap ini termasuk saksi-saksi sudah makin banyak kita periksa," tuturnya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved