Warga Kota Tangerang Kini tidak lagi Jauh Berwisata

Sumantri Handoyo
26/4/2017 08:32
Warga Kota Tangerang Kini tidak lagi Jauh Berwisata
(Papan nama Flying Deck Cisadane terpampang di bantaran Sungai Cisadane, Jalan Kali Pasir, Kota Tangerang---MI/Sumantri Handoyo)

SETIAP akhir pekan, Taman Kota di Kota Tangerang selalu dise-saki warga. Kini mereka tidak perlu keluar daerah seperti Bogor, Sukabumi, atau Bandung, jika sekadar ingin mencari rindangnya pepohon-an dan suasana unik.

Pemerintah Kota Tangerang mulai membenahi taman kota mereka. Kini warga memiliki banyak pilihan. Selain nuansa yang diinginkan didapat, dari sisi ekonomi, mereka bisa berhemat.

Hal itu diakui Nyonya Syaila. Ibu rumah tangga yang tinggal di Kampung Babakan, kelurahan Babakan, Kota Tangerang, Banten, itu kerap mengajak suami dan kedua anaknya untuk melepas kepenatan dan bersantai di bebe-rapa taman di Kota Tangerang. Pilihannya ialah Taman Potret di Jalan Jenderal Sudirman, Taman Bambu di Jalan Perintis Kemerdekaan dan Taman Flying Deck di Jalan Kali Pasir, Kota Tangerang.

Selain jarak ketiga taman itu cukup dekat dengan tempat tinggal mereka, nuansa ketiganya nyaman untuk melepas kepenatan dan bersantai. "Hampir setiap Sabtu atau Minggu, kami bersantai di taman-taman ini," kata Nyonya Syaila yang ditemui di Taman Bambu, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Tangerang, akhir pecan lalu.

Apabila mereka sudah bosan di Taman Bambu, Nyonya Syaila dan keluarganya pindah ke Taman Potret. Kebetulan lokasinya tidak terlalu jauh, hanya dipisahkan jalan raya. "Ya kalau anak-anak sudah bosan main di sini (Taman Bambu), kami tinggal geser ke Taman Potret yang fasilitas permainan anak-anaknya lebih lengkap ketimbang Taman Bambu," ujar Syaila.

Di Taman Potret, sejumlah fasilitas sangat digemari anak-anak usia SD, seperti perosotan, naik turun tangga, kejar-kejaran, dan arena petak umpat di sekitar area patung jamur raksasa.

Di sana, selain fasilitas bermain yang dapat dimanfaatkan anak-anak dan remaja, pengunjung dewasa yang gemar berswafoto dapat memuaskan diri dengan objek atau latar belakang di sana, seperti di ornamen perahu layar yang berukuran mirip dengan aslinya, tiga kuda nil besar yang bisa ditunggangi, patung perempuan penari Lenggang, jembatan melengkung, patung sepeda, dan Tugu Benteng (tembok pertahanan).

Pasar kuliner
Di area itu pun terdapat sentra kuliner dengan nama pasar jajanan Taman Potret. Pengunjung yang datang tidak perlu keluar dari taman hanya untuk mencari makanan dan minuman. Masalah harga terbilang wajar. Jika ragu, Anda bisa bertanya terlebih dahulu. "Harganya masih wajar ya. Kalau mahal mereka juga takut tidak ada yang membeli dan bisa tidak laku," ujar Nyonya Syaila.

Untuk fasilitas di Taman Bambu, jenis permainannya hanya cukup untuk duduk santai di rakit, rumah joglo, dan jalan layang. Pengunjung yang gemar olahraga bisa memanfaatkan jalur lintasan untuk berlari. sisi kiri dan kanan lintasan dihiasi dengan lampu lampion. Secara keseluruhan fasilitas itu terbuat dari bahan baku bambu.

Di Taman Flying Deck, selain bisa duduk santai di pelataran taman, para pengunjung bisa melintas di jalan setapak kayu sepanjang 142 meter yang menjulur ke Sungai Cisadane. Ketiga taman tersebut merupakan taman tematis yang menjadi primadona jika dibandingkan dengan 19 taman serupa.

Ke-19 taman itu ialah Taman Pramuka, Prestasi, Ecopark, Elektrik, Ekspresi, Kunang-Kunang, Cisadane Walk, Nobar, Dayung, Pisang, Jam Gede Jasa, Laksa, Skatepark, Kali Pali Pasir Promenade, Cisadane Rover Promenade, Tugu Adipura/Ahlakul Kharimah, Setu Cipondoh, Alun-Alun Kota Tangerang, dan Taman Cikokol. (J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya