Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
TERDAKWA kasus dugaan penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengibaratkan dirinya seperti ikan nemk di tengah Jakarta. Pernyataan itu diungkapkan sewaktu Ahok membacakan pembelaan atau pledoi saat sidang.
Ahok bercerita, suatu ketika rombongan anak-anak TK pernah berkunjung ke Balai Kota DKI Jakarta. Salah satu anak bertanya pada Ahok, kenapa Ahok selalu melawan semua orang, melawan arus, ribut dengam semua orang.
"Ini pertanyaan anak TK sebetulnya. Saya waktu itu bingung menjawab anak TK untuk pertanyaan begitu," kata Ahok di ruang auditorium Gedung Kementerian Pertanian, Jalan RM Harsono, Jakarta Selatan, Selasa (25/4).
Kemudiam Gubernur DKI Jakarta itu mengajak anak-anak TK tersebut ke Balai Kota untum menonton cuplikan film Finding Nemo. Ahok menjelaskan pada mereka soal nilai moral film tersebut.
Di sidang, Ahok menyatakan kembali ucapannya yang ketika itu diungkapkam di depan anak-anak TK. Ahok menceritakan sebagian alur film animasi tersebut.
"Kalian bisa lihat enggak tadi? Papanya tidak izinkan Nemo masuk ke dalam jaring, jadi jaring tadi Nemo bisa keluar masuk kan. Ikan besar kan tertangkap, ikan Nemo boleh masuk enggak, boleh juga. Buat apa dia membahayakan nyawanya, dia masuk, padahal papanya khawatir. Kalau Nemo masuk ikan begitu banyak bisa kejepit, bisa ke angkat," papar Ahok.
Ahok mengatakan, cerita Nemo serupa dengan kisah yang ia jalani saat ini. Kadang dalam hidup, manusia harus melawan arus untuk berjalan di jalan yang benar.
"Lalu kita sekarang hidup di zaman orang-orang yang kadang-kadang berenangnya searah, persis seperti ikan. Yang benar harus berenang ke bawah tapi semua ikan ikut jaring ke atas kalau dibiarkan ikut ke atas, ikan-ikan ini akan mati tidak? Jawab anak-anak mati. Nah bagaimana mereka bisa tahu apa yang benar," jelas Ahok.
Ahok jelaskan lagi, saat Nemo meminta ikan yang laim berenang melawan arah, tak seorang pun memedulikannya. Namun Nemo tetap bertekad menyelamatkan teman-temannya. Meski, pada akhirnya tak ada yang menyadari jasa Nemo.
"Dia bilang kalau enggak (masuk) si Dori bisa mati nih, ikan yang biru, jadi papanya mengikhlaskan, merelakan anaknya untuk masuk, lalu ketika dia mulai teriak minta tolong Nemo tahu enggak resikonya. Tahu, bisa kejepit mati ikan kecil, lalu begitu terlepas ada enggak ikan yang berterima kasih oleh nemo yang terkapar pingsan. Tidak ada," ungkap Ahok.
Menurut Ahok, tindakan Nemo sudah benar. Hal itu yang ia lakukan dalam melayani warga Ibu Kota. Melayani tanpa pamrih.
Ahok berprinsip, semua yang ia lakukan untuk warga Jakarta akan dihitung oleh Tuhan, bukan manusia, sehingga ia tak memedulikan ia akan mendapat apa dari manusia.
"Jadi orang tanya sama saya, kamu siapa, saya bilang saya hanya seorang ikan kecil nemo di tengah Jakarta," ujarnya.
Penjelasan Ahok itu disambut tepuk tangan anak-anak TK. Ahok merasa tersemangati dengan riuh tepuk tangan itu untuk terus melayani warga dengan hati.
"Sambutan tepuk tangan anak-anak kecil di akhir cerita saya tersebut memberi saya penghiburan dan kekuatan baru untuk terus berani melawan arus menyatakan kebenaran dan melakukan kebaikan sekalipun seperti ikan kecil Nemo dilupakan karena saya percaya di dalam Tuhan segala jeri payah kita tidak ada yang sia-sia. Tuhan yang melihat hati mengetahui isi hati saya, saya hanya seekor ikan kecil Nemo di tengah Jakarta, yang akan terus menolong yang miskin dan membutuhkan, walaupun saya difitnah dan dicaci maki dihujat karena perbedaan iman dan kepercayaan saya, saya akan tetap melayani dengan kasih," pungkasnya. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved