Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
WAKIL Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, meninjau Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, untuk kesiapan arus mudik dan arus balik Lebaran yang tinggal dua bulan lagi.
Saat ini Terminal Pulogebang belum terlalu ramai karena masih banyak perusahaan otobus (PO) yang beroperasi di terminal bayangan. Mereka tidak masuk ke sana.
Keluhan itu disampaikan langsung oleh salah satu pengurus PO, Romeo Hutabarat. “Terminal sepi akibat terminal bayangan. Masalah lainnya, banyak trayek travel baru muncul dan penumpang lebih memilih naik travel ketimbang bus,” keluh Romeo.
Menurut Romeo, perlu ada audiensi antara Pemprov DKI dan pengurus PO untuk mengatasi permasalahan di terminal. Djarot berjanji Pemprov DKI menghidupkan Terminal Pulogebang. Caranya ialah dengan menghilangkan terminal bayangan dan mempermudah penumpang menuju terminal. Djarot tak ingin Terminal Pulogebang hanya megah. Ia juga ingin sistemnya pun harus serbaterintegrasi layaknya bandara. “Tertibkan terminal bayangan. Dishub DKI harus tegas. Kedua, sediakan bus pengumpan untuk penumpang,” kata Djarot kepada jajaran Dishub DKI yang menyertainya.
Djarot selanjutnya mewawancarai Kepala Subbagian Terminal Pulogebang M Taufik. “Ada berapa PO (perusahaan otobus) di sini?,” tanya Djarot yang dijawab Taufik ada 116 PO. Jika jumlahnya ratusan PO, seharusnya terminal menjadi sibuk. Bangunan terminal yang berdiri di atas lahan seluas 12,6 hektare itu memang terkesan mewah dengan desain modern layaknya bandara. Namun, pelayanan tetap saja kelas Terminal Pulo Gadung. Begitu masuk ke terminal, para penumpang langsung berhadapan dengan para pegawai PO yang berperilaku layaknya calo. Mereka menghampiri siapa pun calon penumpang yang baru saja tiba di terminal.
Setidaknya lima-enam pegawai PO mengelilingi satu calon penumpang. “Mau ke mana Mas? Solo? Surabaya?” kata pegawai PO itu sambil menarik-narik barang bawaan penumpang. Calon penumpang bernama Aris, warga Bekasi, tidak menyukai cara-cara pemaksaan seperti itu. “Kelakuan pegawai PO-nya masih kayak di Terminal Pulo Gadung, kayak preman,” ujar Aris ketus. (MTVN/J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved