Penutupan GT Karang Tengah tidak Efektif

19/4/2017 05:10
Penutupan GT Karang Tengah tidak Efektif
(MI/ADAM DWI)

PENUTUPAN Gerbang Tol (GT) Karang Tengah dinilai sebagai keputusan yang tidak bijak. Akibatnya, kemacetan tidak teratasi, malah berpindah ke sejumlah pintu keluar masuk tol di Kota Tangerang dan sekitarnya. Contohnya ialah kondisi lalu lintas di Jalan Raya Serang menuju pintu Tol Bitung, kemarin. Kemacetan di Jalan Raya Serang menuju Kota Tangerang mencapai 3 km. Hal serupa pun terjadi di pintu keluar Tol Bitung dari arah Jakarta. Kendaraan yang hendak keluar ke Jalan Raya Serang menumpuk sehingga menyebabkan kemacetan mencapai 2 km lebih.

Kondisi tersebut juga terjadi beberapa pintu keluar masuk tol lainnya di wilayah Tangerang, seperti Tol Karawaci dan Tangerang. “Sebelum ada transaksi di pintu Tol Bitung dan lainnya, kondisi di beberapa jalan di Tangerang sudah macet, tapi saat ini kemacetan itu lebih parah,” kata Imron, pengendara mobil boks yang melintas dari arah Cikupa ke pintu Tol Bitung, Selasa (18/4). Menurut Imron, penutupan GT Karang Tengah tidak efektif karena hanya memin­dahkan kemacetan dari Tol Jakarta-Merak ke sejumlah pintu keluar tol di kawasan Tangerang.

Ironisnya, sejak Tol Jakarta-Tangerang terintegrasi, kata dia, tarif untuk jarak pendek naik hampir tiga kali lipat. Misalnya, dari pintu Tol Bintung ke Karawaci atau Pintu Tol Karawaci ke Kota Tangerang, kendaraan kecil yang masuk golongan 1 harus membayar Rp7.000, padahal sebelumnya hanya Rp2.500. “Ini kan tidak adil. Apalagi, kondisi keluar dari pintu-pintu tol tersebut saat ini semakin macet,”’ kata Imron. Bahkan, kemacetan tersebut mengular hingga bibir atau perbatasan jalan-jalan protokol di Tangerang. Berdasarkan pemantauan di beberapa jalan protokol di Tangerang, seperti Jalan Raya Serang, Bitung, yang bersentuhan langsung dengan keluar masuknya pintu Tol Bitung, Kabupaten Tangerang, tidak terlihat adanya petugas, baik dari kepolisian maupun dishub yang mengatur lalu lintas di setiap persimpang­an. Hal serupa juga terjadi di pintu Tol Karawaci dan Tangerang.

“Kami menarik petugas di persimpangan-persimpangan itu karena kemacetan di sekitar tol tersebut mulai berkurang jika dibandingkan dengan pada awal pemberlakuan penutupan GT Karang Tengah,” dalih Saeful Rohman, Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang melalui Whatsapp. Petugas dishub di lapangan, sejak Senin (17/4), jelas Saeful, ditarik ke pos masing-masing. Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, yang awalnya mendesak dan meminta GT Karang Tengah ditutup, mengirimkan surat kepada pemerintah pusat agar melakukan evaluasi atas kebijakan itu. “Kami sudah mengirimkan surat kepada pemerintah pusat agar segera melakukan evaluasi,” kata Arief. Masalahnya, kata dia, setelah GT Karang Tengah ditutup, ada penyempitan di sejumlah akses keluar masuk tol. Ia khawatir kemacetan akan berpindah ke jalan dalam kota. (SM/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya