Ahok Ubah Kebijakan Soal Rusun

LB. Ciputri Hutabarat/MTVN
18/4/2017 17:26
Ahok Ubah Kebijakan Soal Rusun
(MI/Ramdani)

GUBERNUR DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengunjungi rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur. Dalam kunjungannya, Ahok membeberkan setidaknya ada dua kebijakan yang baru diubah olehnya.

Pertama soal penempatan warga. Berkaca dari masalah sosial, Ahok bilang akan mengedepankan penempatan warga berdasarkan kedekatan.

"Misalnya waktu tinggal dipinggir sungai kalau minyak goreng saya habis saya pinjem sama pak Bambang nih, karena tetangga teman lama, cabe bawang habis saya pinjem," terang Ahok di Rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur, Selasa, (18/4).

Namun keadaan berbeda ketika warga sudah masuk ke rusun. Pemprov DKI memasukkan warga dengan sistem undi. Karena sistem itu, antar sesama tetangga susah beradaptasi untuk dekat kembali.

"Tiba-tiba pak Bambang di blok C dan saya di blok A, saya mau minjem beras minyak goreng sudah enggak enak nih. Nah makanya sekarang kita mau mulai perbaiki kalau orang mau pindah boleh diputusin bersama," terang Ahok.

Rencananya, setelah kontraktor menyelesaikan bangunan, calon penghuni akan diberi keleluasaa untuk memilih unit rusun bersama keluarganya. Gunanya untuk mempermudah warga untuk bersosialisasi.

"Nah kalau sekarang enggak. Begitu serah terima, sebelum serah terima boleh dipilih bapa satu cluster bersama-sama enggak masalah," tegas Ahok.

Pemprov DKI juga akan mengubah konsep penataan kios di rusun. Sebab, sebelumnya dinilai kurang tepat sehingga pendapatan pedagang tidak maksimal.

Ahok mengatakan, sebelumnya konsep penataan kios di rusun akan diterapkan seperti mall yang di atasnya terdapat apartemen. Namun konsep tersebut ternyata tidak cocok diterapkan di rusun.

"Dulu konsepnya semua yang tinggal di rusun, toko-tokonya di bawah," katanya.

Menurut Ahok sapaan akrab Basuki Tjahaja Purnama, daya beli masyarakat di rusun berbeda dengan di apartemen sehingga harus dilakukan perubahan konsep.

Ke depan, lanjut Ahok, kios-kios di rusun tidak lagi dibangun di bawah, melainkan di lokasi lainnya yang terpisah dengan rusun seperti di pinggir jalan.

"Ini di depannya kan ada jalan raya, jalan inspeksi Kanal Banjir Timur, berarti banyak lalu lalang di situ. Masyarakat akan mampir belanja. Ini yang mau kami evaluasi," ujarnya. (Ssr/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya