Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
HARI itu menjadi hari yang sangat melelahkan bagi Jemmi. Pria berusia 35 tahun yang bekerja sebagai penjaga palang pintu kereta di Stasiun Kampung Bandan, Jakarta Utara, itu harus keluar-masuk kamar mandi untuk buang air besar karena diare.
Padahal tanggung jawab untuk menutup dan membuka palang pintu kereta setiap 15 menit sekali itu menuntutnya untuk selalu siaga.
"Seharian saya keluar-masuk kamar mandi. Pintu pos saya tutup lalu kunci dari dalam. Lagi enak buang air, alarm tanda kereta masuk bunyi. Saya langsung berdiri tekan tombol palang pintu. Begitu terus seharian," ujarnya seraya tertawa.
Menjaga palang pintu kereta bukan perkara remeh. Petugas harus dalam kondisi fisik yang prima dan sabar. Mata tidak boleh terpejam sedikit pun saat berjaga. Bahkan untuk meluangkan waktu makan pun Jemmi tidak bisa meninggalkan posnya.
"Bahaya kalau saya sampai meninggalkan pos. Kalau untuk makan siang, misalnya, saya minta tolong orang sekitar saja. Kalau makan malam, bisa bawa bekal dari rumah, makan di pos," imbuhnya.
Pria yang sudah tiga tahun bekerja sebagai petugas palang pintu kereta itu pun harus ektra sabar menghadapi kelakuan pengguna jalan yang main terobos palang pintu kereta yang sudah jelas-jelas ditutup. Tidak jarang kendaraan seperti bus Trans-Jakarta mogok tepat di tengah rel.
"Yang paling bandel angkot, susah bener dibilangin. Jika sudah begitu (mogok), solusinya ya dorong. Tapi sebelumnya saya harus kasih tahu dulu kereta untuk tidak melintas karena ada halangan," cetusnya.
Dengan logat Sunda, Jemmi menuturkan bahwa jarak kereta masuk ke stasiun dengan palang pintu kereta awal ditutup minimal 100 meter. Tapi jarak tersebut harus disesuaikan dengan kesibukan arus lalu lintas.
"Kalau lagi macet, kereta diberi tahu dalam jarak 700 meter harus sudah berhenti. Tapi kalau supermacet, kendaraan tidak bergerak, dari jarak 1 kilometer sudah diberi tahu untuk berhenti dulu," tuturnya.
"Jadi sebenarnya tugas menjaga ini 24 jam. Tapi kami dibagi tiga sif. Yang paling sial kalau jaga malam. Selain harus sehat, dia harus melawan kantuk," tandasnya.
Tidak jauh berbeda dengan Jemmi, rekan Jemmi yang lebih senior, Agus, justru kesal dengan perilaku pengendara sepeda motor yang sering melawan arah. Suatu waktu seorang pengendara sepeda motor nekat menerobos palang pintu kereta karena dilihatnya kereta masih jauh.
"Wah saya kesal sekali saat itu. Kereta sudah kelihatan dia bilang masih jauh. Namanya kereta kan kecepatannya berbeda dengan motor. Kalau sampai kenapa-kenapa, wah saya tidak tahu jadi apa orang itu," tegasnya.
Meski tahu bahwa menerobos palang pintu kereta ialah tindakan berbahaya, Rohim, 40, seorang sopir angkutan kota di kawasan Mangga Dua, mengaku masih sering melakukannya. "Ya bagaimana lagi suka lama kalau tungu kereta lewat," ucapnya. Rohim pun mengaku yakin kecelakaan tidak akan terjadi selama masih ada petugas palang pintu kereta yang mengomeli. (J-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved