Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
KEMAYORAN tempo dulu yang terkenal dengan bandar udaranya, kini lebih dikenal dengan Pekan Raya Jakarta (PRJ). Namun, mungkin tak banyak yang tahu kisah kampung tua para mayor yang diduga sebagai cikal bakal nama Kemayoran.
Menurut sejarawan Betawi Alwi Shahab, berbicara Kemayoran tidak lepas dari sosok Isaac de l'Ostale de Saint Martin, tokoh kolonial berpangkat mayor dari Vereniging Oost-Indische Compagnie (VOC). Mayor Isaac disebut memiliki banyak tanah di Batavia.
"Pangkat mayor itulah yang disebut-sebut sebagai asal kata Kemayoran," kata Alwi, akhir pekan lalu, kepada Media Indonesia.
Windoro Adi dalam Batavia 1740: Menyisir Jejak Betawi (2010) menyebut, pada 1929 Belanda membangun bandar udara serta asrama tentara Belanda berpangkat mayor di Jalan Garuda. Orang-orang pribumi lalu menyebut kawasan itu sebagai kawasan Kemayoran.
Kini, tak terlihat jejak asrama Belanda di Jalan Garuda itu. Sepanjang jalan yang berbatasan dengan Jalan Bungur Besar hingga Jalan Benyamin Sueb itu telah menjadi permukiman serta kawasan pertokoan. Ahmad Sueb alias 'Davi Kemayoran', 42, bersama tokoh pemuda Betawi Kemayoran lainnya menelusuri jejak sejarah Kemayoran sejak 2006.
Menurutnya, nama Kemayoran sudah tertera dalam peta 1840 sebagai C Kemajoran. "Kami lakukan penelusuran lagi hingga ketemu koran harian pemerintahan Inggris," kata Davi, kemarin (Minggu, 16/4).
Dalam koran Java Government Gazette edisi Sabtu, 24 Februari 1816, itu tertera iklan penjualan lahan yang lokasi-nya di pinggiran Weltevreden--sekarang Jakarta Pusat. Lahan itulah yang disebut sebagai wilayah Kemayoran.
"Kemayoran masuk Weltevreden, tapi batas pinggirnya rel kereta. Stasiun Kemayoran dulu namanya Stasiun Weltevreden SS," ujar Davi.
Setelah melalui seminar warga dan para tokoh serta disetujui Pemerintah Kota Jakarta Pusat, momen 24 Februari dijadikan dasar penetapan dua abad Kampung Kemayoran.
Penetapan itu juga didukung catatan bahwa Passer Baroe (Pasar Baru), Sawah Besar telah berdiri sejak 1820. "Letak Kemayoran dengan Pasar Baru enggak jauh, logikanya ada pasar pasti ada kampung. Duluan mana, ya tentu duluan kampung. Tahun 1820 sama 1816 enggak jauh," ungkapnya.
Kantong Betawi
Sebagai salah satu kawasan kantong Betawi di Jakarta, Kemayoran memiliki jejak sejarah Betawi yang tersisa. Makam Kumpi Nyonye, misalnya, sebuah kompleks pemakaman tua di kawasan Sumur Batu yang kini masih memiliki tiga makam dari belasan yang pernah ada.
Ketiga makam yang berdampingan dan tersusun rapi itulah yang dianggap keramat oleh warga setempat. "Sampai sekarang juga ramai didatangi warga dari luar daerah bahkan sampai dari luar Pulau Jawa untuk ziarah," ujar Davi.
Situs sejarah lain yang masih tersisa ialah langgar tua seperti Langgar Bek Kuru (sekarang Musala Al Aseni) di kawasan Utan Panjang dan Langgar Mualim Sai'dan di Jalan Kepu, Kemayoran.
Selain jadi tempat ibadah, halaman langgar digunakan tempat berlatih jawara main pukul (silat) di era kolonial Belanda. "Kami bercita-cita ini dijadikan cagar budaya, sebagai bukti jejak sejarah Betawi Kemayoran," kaya Davi.(J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved