JPPR Imbau Semua Pihak Hormati Kemandirian Pemilih

Erandhi Hutomo Saputra
16/4/2017 14:18
JPPR Imbau Semua Pihak Hormati Kemandirian Pemilih
(MI/Susanto)

MASA tenang dalam setiap pilkada termasuk Pilkada DKI Jakarta seharusnya merupakan masa dimulainya kemandirian pemilih untuk menentukan pilihan. Semua pihak yang terlibat dalam proses pilkada diimbau untuk menghormati masa tenang dan pilihan warga.

"Setelah mendengar dan melihat gagasan pasangan calon untuk perbaikan Jakarta lima tahun mendatang, masa tenang adalah waktu dimana pemilih mempelajari, membandingkan dan menentukan pilihannya untuk hari pemungutan nanti," demikian pernyataan tertulis yang disampaikan Masykurudin Hafidz, Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Minggu (16/4)

Disampaikan, salah satu prinsip pilkada adalah rahasia. Kebebasan pemilih untuk menentukan pasangan calon hanya diketahui oleh pemilih itu sendiri. Pemilih memberikan suaranya tanpa paksaan dari siapapun. Nilai kemandirian menjadi penting karena satu suara begitu bermakna.

Masykurudin menambahkan semestinya sudah tidak ada lagi praktik kampanye, dari yang terselubung maupun yang terang-terangan. Pasangan calon, tim kampanye, tim sukses dan seluruh pendukung menghentikan seluruh kegiatannya dalam mempengaruhi pilihan pemilih.

"Kini saatnya beralih fokus kepada persiapan pemungutan dan penghitungan suara. Periksa kembali apakah para saksi di TPS telah mempunyai kemampuan standar untuk menjaga pelaksanaan pemungutan suara berjalan luber dan jurdil," ujarnya. Koordinasi intensif dengan penyelenggara Pemilu, ucapnya, dapat dilakukan lebih awal agar terjamin komunikasi yang baik nantinya.

Bagi Bawaslu, menurut Masykurudin, menjaga kerahasiaan pilihan masyarakat Jakarta tidak hanya memberikan himbauan dan seruan publik. Tetapi meningkatkan kerja pengawasan dengan terus turun bergerak dan berkeliling ke sudut-sudut Jakarta memastikan tidak ada politik uang sekaligus menindak langsung di tempat jika menemukan praktik transaksional tersebut.

"Membuka mata lebih tajam dan bergerak langsung turun lapangan selama 24 jam lebih diutamakan daripada melakukan seruan moral." Demikian juga bagi masyarakat pemilih, kebebasan memilih dan kerahasiaan pilihan diwujudkan dengan saling menghormati perbedaan pilihan tersebut.(OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya