Presiden Ajak Kota Lain Tiru Teras Cihampelas

DI sela kunjungan kerja ke Kota Bandung, Jawa Barat, kemarin, Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana dan rombongan menyempatkan diri ‘menikmati’ Teras Cihampelas, salah satu ikon anyar Kota Kembang.

Menurut Presiden, ini merupakan solusi kota menata pedagang kaki lima (PKL) dan ruang publik di tengah keterbatasan lahan. “Saya kira Teras Cihampelas yang didesain, dikerjakan Wali Kota Bandung (Ridwan Kamil) ini sebuah penghargaan yang sangat baik bagi pedagang kaki lima. Ini juga menjadi daya tarik wisatawan dalam dan luar negeri,” katanya.

Apalagi, Kota Bandung memiliki kekuatan ekonomi sejumlah produk, yaitu fesyen: baju, kaus, jaket, tas, dan cendera mata. Kota dengan julukan ‘Paris van Java’ itu juga memiliki aneka kuliner.

Teras Cihampelas ini merupakan jembatan pedestrian (skywalk) sepanjang hampir 500 meter dan lebar sekitar 7 hingga 8 meter. Selain sebagai tempat komersial, teras itu juga sebagai sarana ruang publik.
Hingga saat ini ada 192 pedagang telah berjualan di teras tersebut dengan menempati kios berwarna warni, di antaranya pedagang kuliner, aksesori, dan oleh-oleh khas Bandung. Pengunjung pun bebas bersantai sambil makan dan minum.

Teras Cihampelas ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang, di antaranya enam tangga, tiga toilet, sebuah musala, dan satu lift. Di tempat tersebut juga dilengkapi jalur khusus bagi para penyandang disabilitas.

Ridwan Kamil mengatakan Teras Cihampelas ini satu-satunya jalan di atas bagi pedestarian di Indonesia. “Ini contoh kita berkreasi pada saat tanah tidak memungkinkan. Orang bisa berjalan kaki tanpa ketemu mobil dan motor,” ujarnya saat peresmian (4/2).

Teras Cihampelas ini juga didesain bagi pejalan kaki agar lebih dekat dengan alam Kota Bandung. Pohon-pohon rindang yang melintang di atas teras menambah nuansa alami di tengah kesibukan perkotaan. “Mimpi besarnya bikin jalur pejalan kaki sepanjang rel kereta dari barat ke timur Bandung,” kata Emil.

Jadi contoh
Presiden Jokowi mengajak kota-kota besar lainnya meniru upaya penataan ala Kota Bandung. “Ini contoh penataan kota yang baik bagi kota yang sudah tidak memiliki lahan untuk penataan. Saya kira kota-kota lain bisa melihat, meniru. Datang, dilihat, dan tiru,” sarannya.

Menurut Jokowi, selain menata PKL dan ruang publik, kota-kota besar lain di seluruh Tanah Air juga perlu mengembangkan sistem transportasi massal, misalnya light rapid transit, mass rapid transit, ataupun metro capsule untuk mengatasi kemacetan. (Budi Mulia/X-5)