Pemprov DKI akan Beli Kereta Rp360 M

BANYAKNYA pengguna kereta commuter line Jakarta (KCJ) mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk menghadirkan kereta tambahan. Enam rangkaian kereta berbasis rel bernilai Rp360 miliar itu akan dipasok PT Trans Jakarta.

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengatakan pengadaan enam kereta dalam kondisi baru itu dicanangkan untuk memenuhi akomodasi warga pinggiran yang bekerja di Jakarta.

"Realitasnya saat ini transportasi commuter ini kalau kita lihat masuk pagi mau ke Jakarta dari Bogor, Lenteng Agung, Depok, sampai Jakarta itu, luar biasa padatnya. Kita ingin juga punya kereta Trans-Jakarta," kata Saefullah seusai rapat pimpinan (rapim), kemarin.

Saefullah menambahkan anggaran pengadaan kereta Trans-Jakarta bisa diajukan di anggaran pendapatan dan belanja daerah perubahan (APBD-P) jika hitungan lelang di Badan Pelayanan dan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) mencukupi.

"Tadi sudah dihitung-hitung sesuai dengan kebutuhan, hampir Rp360 miliar karena ada enam kereta. Ini belum dianggarkan. Bisa di APBD-P atau nanti di penetapan 2018. Tidak dapat serta-merta karena uang banyak jadi harus betul-betul perencanaannya teralokasi dari awal," ujarnya.

Secara teknis, menurut dia, kereta ini akan diserahkan kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI). Kendati demikian, PT Trans Jakarta masih bisa ikut berkontribusi dalam pengadaan.

Dia pun mengatakan, kereta tersebut bisa dioperasionalkan melalui badan usaha milik negara (BUMN). "Atau suatu saat bisa kita hibahkan, kan boleh hibah, tapi kan ini kepentingan siapa? Kepentingan orang yang bekerja di Jakarta, masyarakat," jelas dia.

Saat ini belum ada pembicaraan teknis mengenai pembagian keuntungan. Bentuk kerja sama pun belum dipolakan. Namun, rencana tersebut telah disampaikan kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT KAI. (Aya/MTVN/J-4)