Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PENGOPERASIAN moda raya terpadu (MRT) di DKI Jakarta pada 2019 akan menggunakan sistem otomatisasi gabungan. PT MRT Jakarta memilih sistem yang memungkinkan kereta dikendalikan masinis dan sistem yang mengatur persinyalan secara otomatis.
Dari beberapa jenis sistem otomatisasi, level II yang menggabungkan kemampuan masinis dan operation control center (OCC) dipilih karena dinilai paling cocok dengan kebutuhan MRT Jakarta. Masinis hanya dituntut memastikan seluruh penumpang sudah masuk dan keluar dengan baik. Selain itu, ia memastikan pintu sudah tertutup sempurna dan menangani keadaan darurat.
“Meski masinis terkesan memiliki tugas yang mudah, kami mensyaratkan mereka punya kemampuan mengendarai kereta sistem manual dan otomatis. Petugas Operator Traffic Controller (OTC) juga harus bisa mengambil keputusan dengan cepat dan punya kemampuan merencanakan perjalanan,” ujar Direktur Operasional PT MRT Jakarta Agung Wicaksono.
Penggunaan sistem otomatisasi pada kereta akan menjadi yang pertama kali di Indonesia. Menurut Agung, penggunaan sistem itu sudah melalui kajian basic engineering design (BED) oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Ini sudah diterapkan di Jepang, Malaysia, dan Hong Kong. Di satu negara bisa ada yang pakai level II, III, atau IV. Jadi, bukan soal sistem negaranya,” kata Agung, beberapa waktu lalu.
Pada level II, ujarnya, sistem persinyalan dan pengaturan kecepatan akan secara manual dilakukan OTC. PT MRT juga sudah merekrut sebagian OTC dari Akademi Perkeretaapian di Madiun sejak awal tahun ini. Mengingat fungsinya yang vital sebagai petugas yang menangani isu kritis persimpangan, syarat rekrutmen OTC pun menuntut kualifikasi tinggi.
“Saat diterima di MRT mereka juga akan dilatih pengoperasian otomatis agar keselamatan dan keamanan pengguna MRT terjamin,” tegas Agung.
Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setidjowarno menjelaskan penggunaan sistem otomatis memang harus dilakukan secara bertahap karena SDM belum punya pengalaman. “Keselamatan dan keamanan sudah diperhitungkan. Oleh sebab itu, masinis perlu terdidik dan terlatih. Ada training khusus di Jepang,” kata Djoko. (Aya/J-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved