Penutupan Gerbang Tol Karang Tengah Prematur

SM/J-4
10/4/2017 08:42
Penutupan Gerbang Tol Karang Tengah Prematur
(Kendaraan antre memasuki gerbang tol baru Karang Tengah yang sedang dibangun di kawasan Alam Sutera, Tangerang, Minggu (9/4). -- ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

KEMACETAN parah di ruas tol Jakarta-Tangerang (Janger), kemarin, terjadi akibat penutupan Gerbang Tol (GT) Karang Tengah yang dinilai prematur. Efek kemacetan terasa hingga ke sejumlah titik di wilayah Tangerang, Banten.

Berbeda dengan hari biasa, kemacetan sudah mengular di sepanjang ruas Tol Janger, jauh sebelum GT. Salah satu titik kemacetan paling parah terjadi menjelang GT Karawaci. GT itu merupakan bagian dari tiga GT yang masih dalam proses pembangunan terkait dengan rencana pemindahan GT.

“Karena pintu Tol Karang Tengah nonaktif tadi bayar tol di Karawaci. Saya tadi menunggu satu setengah jam lebih antre mau bayar. Padahal biasanya cuma 10 menit saja,” ujar Riendy, warga Karang Tengah.

Kemacetan di ruas tol itu pun berimbas ke sejumlah titik jalan lainnya. Kendaraan yang hendak menuju ke Tol Janger dialihkan ke arah perumahan di samping pintu tol tersebut, sedangkan kendaraan yang datang dari arah Lippo juga melewati jalan yang sama lantaran pintu masuk Tol Lippo hanya melayani kendaraan yang menuju Merak.

“Kemacetan ini terjadi karena pelaksanaan penutupan GT Karang Tengah seakan dipaksakan,” kata Edy, warga Serpong yang terjebak macet di kawasan Lippo, Karawaci, Kabupaten Tangerang.

Imbas kemacetan pun terjadi di seputaran Mal Lippo, Karawaci, dan Jalan Raya Legok, Kabupaten Tangerang, serta Jalan Imam Bonjol, Kota Tangerang.

Hal serupa terjadi di GT Kunciran. Kemacetan sudah terjadi sejak hendak menyeberangi jembatan memasuki ruas tol dari arah Alam Sutera/Kunciran.

“Mulai macet di depan gedung Ikea Alam Sutera. Antrean kendaraan untuk bisa menyeberangi ruas Tol Janger hingga akhirnya tiba di GT Kunciran memakan waktu sekitar 35 menit,” ujar Henri S, warga Tangerang Selatan.

Pemindahan GT dilakukan dalam rangka menghindari kemacetan yang kerap terjadi di ruas Tol Janger. Dari tiga yang sedang diba­ngun, hanya dua GT yang dapat dioprasikan. Pengo­perasian itu bagian dari rencana pembongkaran GT Karang Tengah.

“Seharusnya GT Karang Tengah ditutup kalau seluruh fasilitas sudah selesai diba­ngun. Tidak seperti saat ini yang tentu dapat merugikan masyarakat banyak,” ujarnya.

Penutupan GT Karang Tengah itu pun bersamaan dengan penaikan tarif tol yang membuat banyak pengguna tol kaget. Ketika pembayaran dipusatkan di GT Karang Tengah, tarif untuk kendaraan golongan I ialah Rp5.000. Namun, kini naik menjadi Rp7.000.

“Ketika saya tanyakan ke petugas, apakah ada penaikan tarif tol, petugas itu menjawab, ‘Iya, karena sudah terintegrasi’. Namun, sosialisasinya kok mi­nim sekali.”

Menurut pantauan Media Indonesia, di area memasuki GT memang tidak tampak spanduk ataupun pengumuman secara masif mengenai tarif baru tersebut. (SM/J-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya