Taiching

Timbunan yang selalu meningkat

Permasalahan sampah menjadi pekerjaan rumah yang harus diatasi Pemprov DKI Jakarta.

Selain jumlahnya yang terus meningkat setiap tahunnya, rata-rata timbulan sampah yang ada di Jakarta juga mencapai jutaan ton. Hal ini terlihat dari data Kementerian LHK yang menyatakan rata-rata timbulan sampah di DKI Jakarta sepanjang 2019-2022 mencapai 2.814.764,46 ton/tahun. Bahkan, menurut Kementerian LHK, sepanjang 2022 timbulan sampah di DKI Jakarta mencapai 3.112.381,40 ton/tahun dengan jumlah timbulan sampah per hari mencapai 8.527,07 ton.

Dari jutaan ton timbulan sampah pada 2022 ini, jumlah sampah yang ditangani hanya mencapai 2.293.065,78 ton/tahun yang artinya terdapat 819.315,62 ton sampah yang tidak bisa diproses dengan kapasitas pengelolaan sampah tahun ini. Melihat permasalahan ini, Pemprov DKI Jakarta mengusulkan untuk melakukan pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) sebagai salah satu solusi pengelolaan sampah pada 2009.

Namun, sejak diusulkan pada 2009 sampai 2023 proyek ini tidak kunjung usai dan terkesan jalan di tempat. Nilai investasi yang terlalu besar dan biaya tipping fee

dari pemrosesan sampah di ITF dinilai menjadi permasalahan utama proyek ini jalan di tempat. Karena permasalahan itu pada akhirnya Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi memutuskan untuk menghentikan proyek ITF dan menggantinya dengan membangun Refuse-derived fuel (RDF) di dua tempat, yaitu Rorotan dan Pegadungan. (IMR/L-3)

Data

Timbulan Sampah Jakarta (dalam ton)

Tahunan
Harian

2019

2.008.546,37
5.502,87

2020

3.054.812,22
8.369,35

2021

3.083.437,85
8.447,77

2022

3.112.381,40
8.527,07



Data Timbulan Sampah Berdasarkan Wilayah (Data 2021)

Jakarta Utara

Total Tahunan: 3.112.281,40

Total Harian: 3.112.281,40

Jakarta Pusat

Total Tahunan: 3.112.281,40

Total Harian: 3.112.281,40

Jakarta Barat

Total Tahunan: 3.112.281,40

Total Harian: 3.112.281,40

Jakarta Timur

Total Tahunan: 3.112.281,40

Total Harian: 3.112.281,40

Jakarta Selatan

Total Tahunan: 3.112.281,40

Total Harian: 3.112.281,40

Kepulauan Seribu

Total Tahunan: 3.112.281,40

Total Harian: 3.112.281,40




Komposisi Sampah di Jakarta (2022)

25,50%
Sisa makanan
31,59%
Kayu dan ranting
19,18%
Plastik
1,27%
Logam
0,44%
Karet dan kulit
2,03%
Kaca
12,17%
Kertas dan karton
0,74%
Kain
7,08%
Lainnya

TIMELINE

2022

Pengelolaan Sampah di Jakarta.

  • Timbulan sampah tahunan: 3.112.381,41 ton
  • Pengurangan sampah: 812.268,79 ton/tahun
  • Penanganan sampah tahunan: 2.293.065,78 ton/tahun
  • Daur ulang sampah: 566.091,41 ton/tahun

Perjalanan ITF di Jakarta

  • 2009

    Proyek ITF pertama kali digagas Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo pada 2009 dengan nilai pembangunan Rp1,3 triliun.

    Proses lelang tidak kunjung dilakukan sampai pergantian gubernur.

  • 2012

    Proyek ITF berencana dilanjutkan dan memasuki tahap lelang.

    Sampai 2013 pengumuman pemenang lelang belum ditentukan sehingga proses terhenti sampai 4 tahun.

  • 2016

    Rencana pembangunan ITF kembali dilanjutkan setelah ada nota kesepahaman antara Jakarta Propertindo (Jakpro) dan perusahaan asal Finlandia.

    Proyek ITF sudah masuk dalam proyek nasional.

  • 2018

    Peletakan batu pertama dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

    Anies memperkirakan pembangunan ITF akan selesai dalam 3 tahun.

  • 2021 - 2023

    Proyek ITF dinilai jalan di tempat karena tidak kunjung ada pembangunan.

    PT Jakarta Solusi Lestari sempat menyatakan proyek ITF akan mulai dibangun pada akhir November 2023.

    Karena dinilai terlalu mahal dan tidak kunjung selesai, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi membatalkan pembangunan ITF.


Sampah masih Menjadi Masalah di DKI Jakarta

  • Rata-rata timbulan sampah di DKI Jakarta sepanjang 2019-2022 mencapai 2.814.764,46 ton/tahun.
  • Penanganan sampah tahunan berada hanya mencapai 2.293.065,78 ton/tahun.
  • Masih terdapat ribuan ton sampah yang tidak terkelola dengan baik.
  • DKI Jakarta sempat mengusulkan ITF sebagai alternatif pengelolaan sampah di DKI Jakarta.
  • ITF dinilai lebih efisien karena dapat mengubah timbulan sampah menjadi tenaga listrik.

Alasan Pembatalan ITF

  • Heru menilai proyek ITF terlalu mahal.
  • Pemprov DKI menyatakan tidak mampu untuk membiayai proyek ITF.
  • Biaya investasi untuk layanan pengelolaan sampah ITF sangat besar.
  • Pemprov DKI Jakarta juga menyatakan tidak mampu membayar tipping fee dari proyek ITF.

Kredit

Produser: Gurit
Penulis: Gurit
Penyelaras bahasa: Gurit
UI/UX Designer : Deny Tb
Designer : Ben
Frontend : Ardi Yudanto