Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
TURKI, kemarin (Kamis, 6/4), menegaskan hasil autopsi tiga warga Suriah yang tewas dalam serangan di Idlib memastikan bahwa senjata kimia digunakan dalam serangan mematikan yang dilakukan oleh rezim Presiden Bashar al-Assad.
"Autopsi dilakukan pada tiga mayat setelah mereka dibawa dari Idlib. Hasil autopsi menegaskan bahwa senjata kimia telah digunakan dalam serangan itu," kata Menteri Kehakiman Turki Bekir Bozdag.
"Penyelidikan ilmiah juga menegaskan bahwa (Presiden) Al-Assad yang menggunakan senjata kimia tersebut," ujar Bozdag tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Sebanyak 32 warga Suriah yang terluka dibawa ke selatan Turki untuk perawatan medis. Namun, tiga dari mereka meninggal di rumah sakit.
Setidaknya 86 orang tewas dalam serangan senjata kimia pada Selasa (4/4) pagi di wilayah Khan Sheikhun, Idlib. Puluhan orang lainnya dirawat setelah ditemukan kejang-kejang dengan mulut berbusa.
Bozdag mengungkapkan autopsi dilakukan oleh pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di provinsi selatan Adana bersama-sama dengan pejabat Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan mengambil tindakan sepihak terhadap rezim Suriah menyusul serangan senjata kimia di Idlib.
Sikap Trump itu cukup mengejutkan. Pasalnya, pada 2013 lalu, setelah terjadi serangan senjata kimia, miliarder itu merupakan salah satu figur yang menyerukan kepada pendahulunya, Presiden Barack Obama, agar tidak menggunakan intervensi militer terhadap Al-Assad. "Bagi saya (serangan itu) telah melanggar banyak batas," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih.
AS bersama Inggris dan Prancis kemudian menuntut nama pilot yang melakukan serangan senjata kimia itu diungkap. Permintaan itu datang sebagai bagian dari rancangan resolusi, yang diserahkan saat pertemuan darurat di Dewan Keamanan PBB. Rancangan resolusi menyerukan penyelidikan penuh atas serangan itu.
Pilot Suriah Mohammed al-Hasouri, yang menerbangkan jetnya dari bandara militer Shayrat, mungkin tidak berpikir bahwa namanya masuk ke daftar internasional dan akan diburu.
Menguntungkan IS
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan dinamika perkembangan kelompok teroris Islamic State (IS) di beberapa tempat di dunia tidak bisa dilepaskan dari masalah politik lokal di Suriah.
Washington dan koalisi mendukung pihak pemberontak moderat yang ingin menumbangkan rezim Bashar al-Assad. Sebaliknya, Moskow dan mitra Suriah, termasuk Iran, menyokong Al-Assad.
Tito menegaskan perbedaan pandangan antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia terkait konflik Suriah telah menguntungkan posisi IS di Timur Tengah dan di luar kawasan.
"Kasus IS ini merupakan masalah lokal di sana, terkait politik lokal di Suriah, yakni pemerintahan Bashar al-Assad yang disokong oleh Rusia, sedangkan kelompok pemberontak didukung oleh AS. Nah, IS ini ada di tengah-tengah, mencari kesempatan," kata Tito di Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, kemarin. "Makanya (masalah IS) lebih rumit daripada kasus Al-Qaeda di Afghanistan," kata mantan Kepala BNPT itu.
Indonesia sebagai negara memiliki hubungan baik dengan Rusia dan AS. Karena itu, Tito berharap posisi Jakarta bisa menjadi jembatan untuk memecahkan kebutuan tersebut untuk melawan IS. (AFP/AP/Al-Arabiya/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved