Tanah Longsor Tewaskan 254 Warga

AFP/Ire/I-3
03/4/2017 09:48
Tanah Longsor Tewaskan 254 Warga
(Tentara Nasional Kolombia menyelamatkan seorang anak dari banjir lumpur di Mocoa, Kolombia, Minggu (2/4) -- AP Photo/Colombian Army)

ANGGOTA tim penyelamat terus bekerja keras menyisir tum­pukan lumpur yang bercampur dengan puing-puing di Kota Mocoa, Provinsi Putumayo, Kolombia, kemarin.

Mereka berupaya mencari para korban setelah bencana tanah longsor yang menghan­curkan rumah-rumah di wilayah selatan Kolombia. Insiden tersebut dilaporkan telah me­newaskan lebih dari 200 orang dan ratusan orang terluka.

Jatuhnya ratusan korban tersebut disebabkan bencana banjir dan tanah longsor yang melanda negara yang berada di Amerika Selatan tersebut.

Bencana yang sama menim­pa pula negara tetangga mereka, Ekuador dan Peru, yang menelan korban jiwa puluhan orang.

Di wilayah selatan Kolombia, gelombang air yang bercampur lumpur menerpa Kota Mocoa pada Jumat (31/3). Derasnya arus turut menghan­curkan sejumlah rumah, jembatan, kendaraan, dan pe­pohonan.

Selain 254 orang dilaporkan tewas, pasukan keamanan Kolombia mengatakan mereka masih mencari ratusan orang yang hilang.

Untuk mengatasi bencana besar tersebut, sekitar 1.100 tim penyelamat yang terdiri dari personel militer dan polisi turut dikerahkan mencari dan membantu para korban.

Pihak militer Kolombia menyebutkan sekitar 400 orang terluka dan 200 orang lainnya hilang di Mocoa. Pihak Palang Merah setempat memastikan bahwa jumlah korban yang tewas mencapai lebih dari 200 orang.

“Informasi terbaru yang kami peroleh bahwa sekitar 206 orang dipastikan tewas, 202 orang mengalami luka, 220 hilang, dan 17 daerah terkena dampak bencana,” ka­ta Kepala Palang Merah Kolombia, Cesar Uruena.
Tim penyelamat telah pula membantu para korban selamat untuk menghubungi anggota keluarga mereka yang terpisah. Bantuan terse­but dilakukan siang hingga malam hari.

Bencana telah membuat banyak keluarga berduka ka­rena kehilangan sanak saudara. Sebuah tayangan video menunjukkan warga setempat menangis saat melihat daftar anak hilang dengan mencantumkan umur mereka di kantor pusat kesejahteraan keluarga.

Di sisi lain, Presiden Kolombia Juan Manuel Santos bertemu tim penyelamat dan para korban di Mocoa pada Sabtu (1/4) waktu setempat. Santos meminta agar operasi darurat kesehatan dan penyelamatan dipercepat.
Presiden Kolombia menyatakan bahwa kondisi darurat di wilayah Putumayo harus ditangani cepat dan serius. Bahkan, dia dan para menteri-nya akan menggelar rapat dalam upaya mengawasi upaya penyelamatan korban.

Sebelum tanah longsor menimpa, curah hujan sangat tinggi dan mencapai 130 milimeter pada Jumat (31/3). “Itu berarti 30% dari curah hujan bulanan jatuh tadi malam, yang tiba-tiba membuat debit air tinggi di beberapa sungai,” ujar Santos.

Gubernur Putumayo Sorrel Aroca menyatakan tragedi besar itu pertama kali terjadi. “Ada ratusan keluarga yang belum kami temukan,” kata dia. (AFP/Ire/I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya