Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
TIM penyelamat menyisir tumpukan lumpur dan puing-puing pada Minggu (2/4) guna mencari korban selamat setelah bencana tanah longsor menghancurkan rumah-rumah di Kolombia selatan dan menewaskan lebih dari 200 orang serta melukai ratusan lainnya.
Mereka adalah korban terbaru dari banjir dan tanah longsor mematikan yang melanda sisi Pasifik Amerika Selatan selama beberapa bulan terakhir. Puluhan orang juga dinyatakan tewas di Peru dan Ekuador.
Di sebelah barat daya kota Kolombia, Mocoa gelombang lumpur dan air tiba-tiba menyapu rumah, jembatan, kendaraan, dan pohon, meninggalkan tumpukan kayu rusak terkubur dalam lumpur tebal. Tanah longsor menerjang Mocoa pada Jumat (31/3) setelah hujan deras.
Pasukan keamanan Kolombia mengatakan mereka masih mencari ratusan orang hilang setelah tanah longsor menyebabkan setidaknya 254 oreng tewas. Sekitar 1.100 tentara dan polisi turut dikerahkan untuk penyisiran.
Pernyataan militer menyebutkan sekitar 400 orang terluka dan 200 lainnya hilang di ibukota Provinsi Putumayo. Palang Merah Kolombia memastikan angka kematian lebih dari 200 orang.
"Informasi terbaru yang kami miliki sekitar 206 orang dipastikan tewas, 202 luka-luka, 220 hilang, 17 lingkungan terkena dampak," kata Kepala Palang Merah Kolombia, Cesar Uruena.
Tim penyelamat juga membantu para korban selamat untuk menghubungi anggota keluarganya yang terpisah dan operasi itu berlangsung hingga malam. Cuplikan video menunjukkan penduduk yang menangisi daftar anak hilang beserta umur di pusat kesejahteraan keluarga.
Di sisi lain, Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos bertemu dengan penyelamat dan korban di Mocoa pada Sabtu (1/4) dan menyatakan operasi darurat kesehatan dan penyelamatan dipercepat. Dia menyatakan kondisi darurat di wilayah itu dan kembali ke Putumayo dengan kabinetnya untuk mengawasi upaya penyelamatan.
Curah hujan hingga 130 milimeter (5 inci) turun pada Jumat malam, kata Presiden Santos. "Itu berarti 30% dari curah hujan bulanan jatuh tadi malam, yang tiba-tiba membuat debit air tinggi di beberapa sungai," katanya.
Dalam kicauannya di Twitter, Santos berjanji menjamin bantuan kepada para korban tragedi dan menyatakan Kolombia berduka. "Doa kami untuk para korban dan mereka yang terkena dampak," tambahnya.
Gubernur Putumayo, Sorrel Aroca menyatakan tragedi tersebut terjadi untuk pertama kalinya. "Ada ratusan keluarga yang belum kami temukan dan seluruh lingkungan telah menghilang," katanya kepada W Radio.
Direktur Unit Manajemen Risiko Bencana Nasional, Carlos Ivan Marquez, mengungkapkan tanah longsor disebabkan oleh meluapnya sungai dan anak sungai Mocoa. Hal senada juga dikemukakan pihak militer.
Perubahan iklim berperan besar dalam bencana alam seperti itu menurut PBB. "Perubahan iklim menghasilkan dinamika dan kita melihat hasil yang luar biasa dalam hal intensitas, frekuensi dan besarnya efek alami, seperti yang kita lihat di Mocoa," kata Sekjen PBB untuk Kolombia, Martin Santiago.
Mocoa dibiarkan tanpa listrik atau air yang mengalir dan ada laporan penjarahan toko untuk mencari air minum kemasan. "Ada banyak orang terlantar dan banyak rumah hancur," ungkap warga pensiunan Mocoa, Hernando Rodriguez, 69, melalui telepon.
Dia menambahkan banyak orang tidak tahu apa yang harus dilakukan dan tidak memiliki persiapan untuk menghadapi bencana seperti itu. "Kami baru mulai menyadari apa yang telah memukul kami," lanjut Rodriguez.
Bencana longsor mematikan telah melanda Kolombia beberapa bulan terakhir. November lalu bencana yang sama menewaskan sembilan orang di kota barat daya pedesaan El Tambo dan pada bulan sebelumnya longsor menewaskan 10 orang di utara negara itu. (AFP/BBC/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved