Dari Presiden Korsel Menjadi Tahanan 503

Indah Hoesin
01/4/2017 17:23
Dari Presiden Korsel Menjadi Tahanan 503
(AP/Kim Hong-ji)

SIAL benar nasib Park Geun-hye. Pernah menjadi perempuan paling berkuasa di Korea Selatan (Korsel), sekarang Park hanyalah seorang tahanan dengan nomor 503. Terkurung dalam sel isolasi, menunggu putusan jaksa atas nasibnya.

Pada Jumat (31/3), Park langsung menghabiskan malamnya mengisi sel isolasi di Pusat Penahanan Seoul. Di tempat yang sama Park melakukan mugshot (pengambilan gambar untuk catatan penjara) dan menerima peralatan penjara termasuk perlengkapan mandi, nampan makanan dan selimut.

Layaknya tahanan lain, seragam Park juga berhiaskan nomor tahanan, 503. Nomor yang akan melekat padanya sepanjang masa tahanan. Tangis presiden pertama perempuan di Korsel ini langsung pecah ketika petugas membawanya ke sel.

Sel isolasi tersebut menurut kantor berita Yonhap hanya seluas 10,6 meter persegi. Berbanding terbalik dengan hidup Park ketika di kediaman presiden, Blue House, yang serba mewah.

"Setelah mandi, dia berubah menjadi tahanan dengan pakaian musim dingin penjara yang berwarna hijau," ujar seorang pejabat Departemen Kehakiman seperti dikutip dari Harian Joongang Ilbo.

Jaksa sendiri belum menentukan tuntutan resmi terhadap Park. Namun sebelumnya telah menyebutkan sejumlah tuntutan termasuk dugaan suap, penyalahgunaan wewenang, pemaksaan dan membocorkan rahasia pemerintah.

Menurut Yonhap, jaksa akan melanjutkan interogasi Park awal minggu depan dan kemungkinan besar akan dilakukan dengan mengunjungi Park di penjara. Jaksa punya waktu hingga 19 April untuk menginterogasi Park sebelum menjatuhkan dakwaan.

Jika dinyatakan bersalah, Park akan menghabiskan 10 tahun hidupnya mendekam di penjara. Park memenangkan pemilihan presiden Korsel secara demokratis pada 2012. Namun dirinya harus menerima pil pahit ketika digulingkan parlemen pada Desember tahun lalu setelah dihantam skandal korupsi yang melibatkan teman dekatnya, Choi Soon-sil.

Nasib perempuan 53 tahun tersebut semakin sulit setelah Mahkamah Konstitusi menguatkan putusan parlemen. Putri dari almarhum diktator, Park Chung-hee, ini menjadi mantan pemimpin ketiga yang ditahan karena kasus korupsi di Korsel. Negara dengan perekonomian terbesar keempat di Asia yang menjadi tempat di mana politik dan bisnis telah lama saling terhubung.

Choi sendiri telah diadili karena memanfaatkan kedekatannya dengan Park untuk memaksa sejumlah perusahaan lokal demi menyumbangkan hampir US$70 juta kepada yayasan nonprofit miliknya yang belakangan digunakan untuk kepentingan pribadi.

Pemilu untuk memilih pengganti Park akan diselenggarakan pada 9 Mei. Moon Jae-in, saingannya pada Pilpres 2012 dan mantan pemimpin Partai Demokrat, menjadi favorit yang memimpin sejumlah jejak pendapat. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya