Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
DI dalam mobil yang membawanya dari Kantor Kejaksaan Agung ke Pusat Tahanan Seoul, presiden termakzulkan Korea Selatan (Korsel) Park Geun-hye tampak pucat. Foto yang dilansir kantor berita pemerintah, Yonhap, menunjukkan tatapan Park yang kosong dengan raut sedih. Park resmi ditahan, kemarin, setelah hakim pengadilan Distrik Seoul Pusat mengeluarkan surat penahanan pukul 03.03, Jumat (31/3) dini hari. Langkah itu datang setelah jaksa memeriksa pemimpin perempuan pertama Korsel itu selama hampir 9 jam sejak Kamis (30/3). “Sejak dakwaan utama telah dihimpun dan ada kekhawatiran tentang penghancuran bukti-bukti, kami memberikan alasan penahanan, mempertimbangkan kebutuhan, dan signifikansinya,” ujar Kang Bu-yeoung, jaksa penuntut yang meminta dikeluarkannya surat penahanan.
Surat perintah penahanan yang dikeluarkan 21 hari setelah Mahkamah Konstitusi memakzulkan Park, terkait dengan sejumlah tuduhan terhadapnya, termasuk menerima suap sebesar 43,3 miliar won (Rp514 miliar) dari Vice Chairman Samsung Electronics Lee Jae-yong. Park adalah mantan presiden ketiga yang telah dipenjara selain Roh Tae-woo (menjabat 1988-1993) dan Chun Doo-hwan (1979-1988). Jaksa dapat menahan Park hingga 20 hari untuk penyelidikan. Namun, untuk meminimalkan dampak politik pada Pemilihan Presiden 9 Mei, jaksa penuntut tampaknya sudah mengajukan Park ke pengadilan sebelum 17 April, ketika periode pemilu resmi dimulai.
Jaksa berhasil membuktikan Park menerima 43,3 miliar won dari Lee sebagai imbalan membantunya mewarisi hak pengelolaan atas Samsung Group dengan memberikan bukti-bukti, termasuk notebook mantan Sekretaris Senior Bidang Perekonomian Blue House Ahn Jong-beom (sekarang di penjara menunggu persidangan). Kuasa hukum Park berusaha mementahkan klaim jaksa penuntut dengan menyatakan bahwa klien mereka tidak menerima apa pun dari Samsung. Uang dari Samsung, kata pengacara Park, mengalir ke Mir and K-Sports Foundations dan karib lama sang mantan Presiden, Choi Sun-sil, dan putrinya, Jung.
“Sementara Park tidak mendapatkan keuntungan apa pun dengan cara apa pun mengenai uang itu,” ungkap kuasa hukum Park. Dalam sidang, putri mantan pemimpin diktator Park Chung-hee itu membantah keras tuduhan terhadap dirinya dan menegaskan dirinya merasa dirugikan. Namun, pengadilan menyimpulkan argumen Park tidak persuasif karena Samsung Group tidak memiliki alasan memberikan begitu banyak bantuan kepada Choi dan Jung yang hanya warga negara sipil.
Mencuci sendiri
Kehidupan Park berubah total, dari seorang presiden menjadi tahanan. Dia akan hidup terkunci dalam sel, mengonsumsi makanan seharga tidak lebih dari US$1,30 (Rp17.300) per porsi, dan mencuci segala barang keperluannya sendiri. Aturan di pusat tahanan ‘Negeri Ginseng’ mengharuskan narapidana untuk makan di sel mereka dan mencuci nampan di wastafel sebelum dikembalikan. Menu dari luar tidak diperbolehkan.
Para tahanan diwajibkan memakai seragam perempuan berwarna hijau. Presensi pagi pada pukul 06.00 dan malam pukul 21.00. Satu jam latihan di luar ruangan diperbolehkan saban hari. Otoritas penjara tidak memaksakan batas waktu konsultasi dengan pengacara. Karena itu, beberapa narapidana kaya mengambil keuntungan dari aturan ini untuk menghabiskan sebagian besar jam bangun mereka di ruangan besuk dengan pengacara mereka. (AFP/the Hankyoreh/the Guardian/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved