Jepang Bantai 333 Paus dalam Perburuan Tahunan di Antartika

Haufan Hasyim Salengke
31/3/2017 17:46
Jepang Bantai 333 Paus dalam Perburuan Tahunan di Antartika
(AFP/Lindsey Parnaby)

ARMADA penangkap ikan paus dari Jepang kembali ke pelabuhan Jumat (31/3) setelah melakukan perburuan tahunan di Antartika yang membunuh lebih dari 300 hewan mamalia itu. Pemerintah Jepang selalu berkeras dengan ritual itu dengan alasan untuk ekspedisi ilmu pengetahuan serta mengabaikan kritik dari masyarakat internasional.

Armada berlayar menuju Samudra Selatan pada November, dengan rencana membantai 333 paus minke. Tindakan kapal Jepang yang direstui pemerintah itu juga mencemooh moratorium seluruh dunia dan penentangan pembantaian hewan yang dilindungi itu yang dipimpin oleh Australia dan Selandia Baru.

“Armada itu terdiri dari lima kapal, tiga di antaranya tiba di pagi hari di Pelabuhan Shimonoseki di barat Jepang,” kata Badan Perikanan Jepang.

Lebih dari 200 orang, termasuk awak dan keluarga mereka, berkumpul di bawah guyuran hujan untuk upacara 30 menit di depan Nisshin Maru, kapal utama, menurut seorang pejabat pemerintah Shimonoseki City.

Dalam siaran pers, lembaga yang menginisiasi pembantaian paus tersebut menggambarkan bahwa misi mereka sebagai ‘penelitian untuk tujuan mempelajari sistem ekologi di Laut Antartika’.

Tapi pemerhati lingkungan dan Mahkamah Internasional (ICJ) menyebut alasan yang dikemukakan Jepang sebagai fiksi dan mengatakan tujuan sebenarnya hanya untuk berburu paus untuk diambil dagingnya.

Dalam mengantisipasi kembalinya armada, badan amal perlindungan hewan Society International menyerukan diakhirinya penangkapan ikan paus yang dilakukan Jepang setiap tahun itu.

"Setiap tahun Jepang berkeras dengan perburuan ikan paus dengan dalih misi ilmiah yang menyebabkan hewan-hewan cantik itu dikorbankan sia-sia," kata Kitty Block, wakil presiden eksekutif kelompok itu. "Tindakan ini adalah kekejaman atas nama ilmu pengetahuan yang harus diakhiri," ujarnya lagi.(OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya