Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KEPOLISIAN Inggris pada Kamis (23/3) menggelar penggerebekan besar-besaran dan berhasil menahan tujuh orang yang diduga terkait dengan serangan di luar gedung parlemen di London yang menewaskan empat orang.
Kepala Kontraterorisme Polisi Metropolitan, Mark Rowley mengatakan polisi menggeledah enam rumah termasuk beberapa di pusat Kota Birmingham dan menangkap tujuh orang terkait serangan yang terjadi pada Rabu (22/3).
Rowley juga menduga bertindak sendirian dan terinspirasi oleh terorisme internasional. Namun ia menolak memberikan rincian tentang pelaku yang sebelum menabrak gerbang gedung parlemen dan menikam seorang polisi, terlebih dulu menabrak pejalan kaki dengan kendaraan SUV di jembatan Westminster.
Pelaku yang tidak diketahui nama atau kebangsaannya tersebut akhirnya ditembak mati oleh polisi.
Serangan tersebut menewaskan empat orang termasuk pelaku, petugas polisi dan dua penduduk sipil. Sementara itu 29 orang lainnya terluka dan harus dirawat inap termasuk tujuh diantaranya dalam kondisi kritis.
Gedung Parlemen, jembatan Westminster dan beberapa jalan di sekitar lokasi juga masih ditutup dengan sejumlah petugas bersenjata berjaga.
Pasca serangan Perdana Menteri Inggris, Theresa May mengutuk serangan dengan menyebutnya sebagai 'serangan teroris gila dan bejat'.
"Penduduk London dan pengunjung akan bergerak maju bersama, tidak pernah menyerah pada teror dan tidak pernah membiarkan suara-suara kebencian dan jahat untuk memisahkan kita," ujar May.
Sejumlah pemimpin dunia juga mengutuk serangan di pusat London tersebut. Termasuk Presiden Prancis, Francois Hollande, Presiden AS Donald Trump, PM Kanada Justin Trudeau, Kanselir Jerman Angela Merkel.
"Kami menilai itu adalah serangan jahat sehingga penting untuk melawannya secara bersama. Di situasi seperti ini, selalu, hati kami bersama Inggris dan kami berbagi kesedihan mereka," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova. (AP/AFP/X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved