Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
MANTAN Presiden Korea Selatan (Korsel), Park Geun-hye, meninggalkan gedung kejaksaan setelah diperiksa selama 21 jam terkait dengan skandal korupsi yang membuatnya dilengserkan pada 10 Maret lalu.
Kantor berita pemerintah Korsel, Yonhap, melaporkan, Park, Selasa (21/3), membantah semua tuduhan yang membelitnya.
Dia bisa dituduh membiarkan karib dan teman lamanya, Choi Soon-sil, memeras uang perusahaan-perusahaan besar.
Choi telah didakwa dengan perbuatan suap dan korupsi.
Ia dituduh menyalahgunakan kedekatannya dengan Park untuk menekan sejumlah perusahaan raksasa Korsel untuk menyumbangkan jutaan dolar sebagai donasi untuk yayasan nonprofit yang ia kontrol.
Sementara itu, Park dituduh secara personal terlibat dalam pemerasan yang dilakukan Choi karena telah memberikan level akses yang tidak bisa diterima ke dokumen-dokumen penting kepresidenan kepada sahabatnya itu.
Setelah tiba di kantor kejaksaan, Park, 65, mengatakan kepada wartawan dia meminta maaf kepada rakyat dan berjanji bekerja sama dalam penyelidikan.
"Park tidak menggunakan haknya untuk tetap diam selama sesi interogasi maraton, yang berlangsung sampai larut malam," ungkap kejaksaan Korsel.
Surat penangkapan
Ketika ditanya apakah surat perintah penangkapan akan dikeluarkan untuk Park, jaksa mengatakan mereka 'berkonsentrasi pada interogasi'.
"Kami sedang mengkaji laporan interogasi dan bukti," kata pejabat penuntut senior ketika ditanya wartawan.
"Kami akan membuat keputusan berdasarkan hukum dan prinsip setelah melakukan kajian menyeluruh," imbuhnya.
Park pulang ke kediamannya pada Rabu (22/3) pagi setelah diperiksa di Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul. Kuasa hukum Park mengatakan klien mereka meninggalkan kantor kejaksaan setelah memeriksa catatan-catatan laporannya untuk memastikan akurasi.
Salah satu pengacara politikus Partai Saenuri (kini Partai Kebebasan Korea) itu mengungkapkan dokter melakukan check-up selama sesi istirahat karena kondisi kesehatan Park tampak tidak bagus.
Demonstrasi
Pada Selasa (21/3) pagi, para pendukung Park berkumpul di luar rumahnya di kawasan elite di pinggiran Seoul ketika mantan pemimpin 'Negeri Ginseng' itu dikawal polisi ke kantor kejaksaan dalam perjalanan singkat yang ditayangkan langsung di televisi.
Sekitar 20 orang, mayoritas berusia 60-70-an tahun, mengibarkan bendera Korsel, simbol gerakan pro-Park.
Mereka meneriakkan slogan-slogan, seperti 'pemakzulan tidak sah'.
Beberapa dari mereka tidak kuasa menahan tangis ketika iring-iringan memasuki gerbang kejaksaan.
Sementara itu, tidak jauh dari kelompok pro-Park, sekelompok pengunjuk rasa anti-Park berteriak, "Tangkap Park Geun-hye!".
Mereka juga melontarkan ejekan dan cemoohan ketika iring-iringan tiba.
Mereka menyerukan penangkapan presiden perempuan itu.
"Jaksa tidak akan pernah bebas dari pengadilan rakyat jika mereka gagal menangkap Park Geun-hye. Dia harus segera ditahan hari ini," seru Choi Jong-jin, Wakil Ketua Konfederasi Serikat Buruh Korsel.
(AFP/Yonhap/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved