Ekspor ASI ke AS Dihentikan

(AFP/Ths/I-3)
23/3/2017 02:14
Ekspor ASI ke AS Dihentikan
(AFP / STEFAN HEUNIS)

LEMBAGA PBB untuk Urusan Anak-anak (Unicef) mengecam keras langkah perusahaan yang memperdagangkan air susu ibu (ASI) dari sejumlah ibu asal Kamboja ke para konsumen di Amerika Serikat (AS). Langkah ekspor tersebut dianggap sebagai bentuk komersialisasi nutrisi yang sebenarnya sangat dibutuhkan bayi-bayi di dalam negeri Kamboja sendiri. Masalah tersebut marak selama sepakan ini setelah pemerintah Kamboja mengatakan telah menghentikan ekspor oleh Ambrosia Labs, perusahaan asal Utah, AS.

Ambroisa Labs telah mengklaim sebagai perusahaan pertama di dunia untuk bank ASI manusia yang bersumber dari luar negeri dan diekspor ke para konsumen di AS. Selama ini konsumen dari perusahaan AS tersebut ialah ibu-ibu di 'Negeri Paman Sam' yang ingin melengkapi diet bayi mereka atau mereka tidak dapat menyediakan cukup susu dari sumber ASI sendiri.

Dalam operasinya, pemompaan ASI dilakukan di Kamboja dan kemudian dibekukan. Selanjutnya, ASI asal negera di kawasan Asia Tenggara itu dikirim ke AS dan dijual per kaleng dengan isi 147 mililiter dipatok dengan harga US$20. Adapun sumber ASI di Kamboja itu berasal dari masyarakat miskin di Ibu Kota Kamboja, Phnom Penh. Bea Cukai Kamboja mengatakan pihaknya telah menghentikan ekspor sementara karena produk ASI itu berasal dari organ manusia.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya