Pemilu Timor Leste Berjalan Demokratis dan Bermartabat

Palce Amalo
22/3/2017 08:08
Pemilu Timor Leste  Berjalan Demokratis dan Bermartabat
(MI/Palce Amalo)

SUKSESI kepemimpinan di Timor Leste berjalan demokratis dan bermartabat. Salah satunya dibuktikan dengan sikap kubu calon presiden (capres) Antonio da Conceicao dari Partai Demokrat yang menerima kekalahan mereka dalam pemilu presiden yang berlangsung Senin (20/3).

"Kami masih menginput data-data (perolehan suara) dari lapangan, tetapi kami yakin kalah dan menerima kekalahan ini," kata Aurelio Ximenes, tim pemenangan capres Antonio di Dili, Rabu (22/3).

Sesuai rencana, Antonio bersama partai pengusungnya akan menggelar jumpa pers terkait hasil pemilu tersebut. Dia juga akan bertemu Lu Olo guna menyampaikan selamat atas kemenangan veteran pejuang tersebut.

Antonio juga sudah beberapa kali menyerukan kepada massa pendukungnya dari seluruh distrik tetap tenang dan menerima hasil pemilu. Seruan yang sama disampaikan oleh capres pemenang pemilu, Fransisco Guterres alias Lu Olo kepada pendukungnya.

Saat ini Lu Olo telah mengumpulkan 291.250 suara (57,32%). dari suara sah yang diterima Komisi Pemilihan Nasional (CNE). Sampai Selasa (21/3) tengah malam, CNE telah memeroleh 508.131 suara sah atau 97,31%. Capres Antonio da Conceicao mengumpulkan 163.834 suara (32,24%).

Namun hasil penghitungan suara final baru akan diumumkan Pengadilan Tinggi pada 2 April 2017. "Semua orang boleh memprediksikan hasil pemilu tetapi hanya pengadilan tinggi yang berhak mengumumkan hasilnya," kata Direktur Sekretariat Teknik dan Administrasi Pemilihan (STAE) Acilino Manuel Brenco.

Sementara itu pada Rabu (22/3) pagi, suasana Kota Dili mulai ramai menyusul berakhirnya libur nasional yang berlangsung sejak Sabtu pekan lalu. Pemberlakuan libur nasional untuk memberikan kesempatan kepada warga kembali ke kampung halaman mereka, tempat dikeluarkannya kartu tanda penduduk untuk menyalurkan hak suara mereka di pilpres tersebut.

Namun aturan itu yang membuat banyak orang termasuk wartawan tidak dapat menyalurkan hak suaranya, yang menjadi salah satu dampak partisipasi pemilih dalam pilpres tersebut hanya mencapai 67,92%. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya