Indonesia tidak Bisa Verifikasi Identitas Bahrumsyah

(Ire/Nic/I-2)
16/3/2017 05:30
Indonesia tidak Bisa Verifikasi Identitas Bahrumsyah
(Ilustrasi)

KEMENTERIAN Luar Negeri mengaku tidak dapat melakukan verifikasi identitas terhadap Bahrumsyah yang diduga warga negara Indonesia (WNI) dan menjabat sebagai Komandan Kelompok Islamic State (IS) yang dinyatakan tewas dua hari lalu di Suriah. “Sampai sekarang, belum ada WNI yang keluar negeri dengan niat bergabung dengan kelompok teroris melaporkan diri ke perwakilan Indonesia setempat sehingga mereka tidak tercatat oleh imigrasi atau perwakilan kami. Itulah kesulitannya. Jadi, kami tidak bisa melakukan verifikasi,” tutur Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir atau akrab disapa Tata dalam press briefing di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (15/3).

Tata juga mengatakan, hingga saat ini belum ada keluarga korban di Indonesia yang melaporkan bahwa Bahrumsyah ialah kerabatnya. Padahal, istri ketiga Bahrumsyah, Nia Kurniawati, baru dideportasi dari Turki pada Januari lalu dan ditempatkan di penampungan program deradikalisasi di Jakarta Timur. “Saya harus cek itu, belum ada (laporan) sampai saat ini. Kita di sini tidak tahu karena dia enggak melapor,” imbuh Tata. Dia juga menegaskan Kemenlu bersama kepolisian dan BNP2TKI hanya mampu mengestimasi data-data WNI resmi yang melapor, bukan WNI yang tidak resmi.

Sementara itu, Polri mengaku proses klarifikasi terkendala karena tidak memiliki akses ke Suriah “Informasi itu memang ada, sedang dilakukan penelusuran lebih lanjut dari sumbernya,” ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri Jakarta Selatan, Rabu (15/3). Polri tidak memiliki atase kepolisian di Suriah. Selain itu, konflik di kawasan tersebut menyebabkan akses informasi sulit diketahui. Apalagi, Bahrumsyah diduga memasuki kawasan Suriah secara ilegal.

“Kita bekerja sama dengan Kemenlu karena mereka yang dapat menyambungkan dengan pihak otoritas di sana. Kita enggak ada atase kepolisian (di Suriah),” tambahnya. Dilansir dari almasdarnews.com, Bahrumsyah atau yang dijuluki Abu Muhammad al-Indonesi meninggal setelah menjalankan misi bom bunuh diri dengan mobil penuh bahan peledak menuju unit Tentara Arab Suriah (SAA) di Palmyra. Bahrumsyah disebutkan memegang paspor Indonesia. Bahrumsyah menjadi terkenal pada 2014 setelah muncul dalam video perekrut­an militan yang mengajak warga Indonesia, Malaysia, dan negara-negara lain untuk bergabung dengan IS. Dia ditunjuk pemimpin IS Abu Bakr al-Baghdadi untuk memimpin batalion pejuang asing dari Asia Tenggara. (Ire/Nic/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya