Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
AKSI provokatif Korea Utara (Korut) yang menembakkan empat rudal balistik ke wilayah Jepang tidak hanya merusak stabilitas kawasan Asia Timur. Hal itu juga menjadi tantangan terbesar bagi kebijakan luar negeri Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Tiga dari empat rudal balistik yang diluncurkan Korut, Senin (6/3), berhasil mencapai perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Jepang. Pyongyang menyatakan aksi tersebut diawasi langsung oleh Kim Jong-un dan sebagai latihan untuk menyerang pangkalan militer AS di Jepang.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Trump telah berbicara melalui telepon dan memperingatkan bahwa ancaman dari Korut telah ‘memasuki babak baru’. Trump, sekarang harus menentukan respons yang perlu diambil AS.
“Kita berada dalam situasi yang sangat lemah tanpa banyak pengaruh,” kata seorang pejabat senior pertahanan. “Jadi, kami sedang mempersiapkan operasi kontingensi.”
Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson akan melawat ke Korea Selatan, Jepang, dan Tiongkok, pekan depan.
“Dia akan membahas koordinasi strategis untuk mengatasi ancaman nuklir dan rudal Korea Utara,” kata Departemen Luar Negeri AS dalam keterangan yang diterima Media Indonesia, Selasa (7/3) waktu setempat.
Menahan diri
Tiongkok, sekutu utama Korut, kemarin, mendesak Pyongyang menghentikan uji coba rudal untuk meredakan ketegangan. Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengatakan pihaknya juga meminta agar bebuyutan Korut, AS, dan Korea Selatan (Korsel), dapat menghentikan latihan militer gabungan, yang dipandang Pyongyang sebagai persiapan untuk menyerang rezim ‘Negeri Juche’ itu.
Berbicara dalam konferensi pers di sela-sela pertemuan tahunan dengan parlemen, Wang mengatakan masalah di Semenanjung Korea mirip dua kereta yang mempercepat jalannya menuju arah yang sama tetapi tidak satu pun yang mau memberi jalan.
“Apakah kedua belah pihak benar-benar siap untuk sebuah tabrakan?” tanya Wang. Ia mengatakan proposal Tiongkok bisa membantu membawa AS dan Korut kembali ke perundingan untuk mengakhiri program senjata Pyongyang.
Merespons uji coba yang dilakukan Korut, AS telah mulai mengerahkan sistem pertahanan peluru kendali yang disebut Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) di Pangkalan Udara Osan, Korsel, Selasa (7/3).
Sementara itu, Dewan Keamanan (DK) PBB, kemarin, mengecam keras peluncuran rudal balistik oleh Korut dan menyatakan keprihatinan serius atas perilaku provokatif Pyongyang yang mengancam stabilitas.
Kutukan keras datang dalam sebuah pernyataan yang disusun AS yang dengan suara bulat disetujui oleh Dewan Keamanan meskipun diwarnai ketegangan antara AS dan Tiongkok atas pengerahan THAAD milik Washington di Korsel.
“Aktivitas-aktivitas Korut meningkatkan ketegangan di kawasan dan di luar kawasan serta berisiko menyulut perlombaan senjata regional,” kata pernyataan tersebut.
DK PBB menggambarkan tes rudal Korut sebagai ‘pelanggaran berat’ terhadap resolusi PBB yang melarang Pyongyang mengembangkan teknologi rudal. Dewan bersumpah akan ‘mengambil langkah-langkah signifikan lebih lanjut’. (AFP/VOA/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved