RI Teken Kerja Sama Dagang dengan Sri Lanka dan Afsel

Pol/Ant/X-11
09/3/2017 06:46
RI Teken Kerja Sama Dagang dengan Sri Lanka dan Afsel
(Presiden Joko Widodo bersama Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena melambaikan tangan ke arah siswa-siswi SD yang menyambut kunjungan kenegaraan Presiden Sri Lanka tersebut di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/3). -- ANTARA FOTO/SETPRES/Bayu Prasetyo)

SEHARI seusai perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi Indian Ocean Rim Association (KTT IORA) 2017, pemerintah Indonesia langsung menyepakati sejumlah kesepakatan perdagangan dengan Sri Lanka dan Afrika Selatan yang antara lain akan mempermudah ekspor produk unggulan Indone­sia.

Dalam pertemuan bilateral Pre­siden Joko Widodo dengan Pre­siden Sri Lanka Maithripala Sirisena, ada tiga nota kesepaham­an (MoU). Pertama, kerja sama di bidang kelautan dan perikanan. Kedua, kerja sama di bidang penanganan tindak pidana pencurian ikan. Ketiga, kerja sama di bidang industri tradisional.

Penandatanganan MoU tersebut dilaksanakan oleh Menteri Perikanan dan Kelautan RI Susi Pudjiastuti dan dan Menteri Perikanan dan Pembangunan Sumber Daya Perairan Dilip Wedaarachchi dari Sri Lanka.

“Kunjungan ini menjadi lebih khusus karena tahun ini ialah 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Sri Lanka,” ujar Presiden Joko Widodo dalam per­nyataan pers bersama Presiden Sirisena di Jakarta, kemarin.

Terpisah, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan ada berbagai alasan kenapa Indonesia dan Sri Lanka membahas kesepakatan perdagangan ini. Salah satunya bisa menekan harga barang, baik yang masuk dari Indonesia maupun sebaliknya.

“Barang dari Indonesia ke Sri Lanka selama ini terbatas karena terbentur bea tinggi. Padahal, komoditas Indonesia memiliki keunggulan,” ujarnya.

Indonesia dan Sri Lanka kini akan segera menyusun Preferen­tial Trade Agreement (PTA). Bila PTA sudah berjalan, surplus perdagangan Indonesia terhadap Sri Lanka bakal meningkat. Saat ini saja Indonesia mendulang surplus sekitar US$200 juta.

Dalam pertemuan Jokowi dengan Presiden Afrika Selatan Ja­cob Zuma, ada tiga MoU yang di­teken, yaitu pembebasan visa ba­gi pemegang paspor diplomatik dan dinas, latihan pendidikan dan diplomatik, serta rencana aksi ke­mitraan strategis Indonesia-Af­rika 2017-2021.

Kedua negara juga menyepa­kati peningkatan kerja sama perdagangan. Diharapkan produk ung­gulan Indonesia bisa mudah masuk ke Afrika Selatan dan seba­liknya. Kini nilai perdagangan Indonesia-Afsel mencapai US$262 juta dan Indonesia mengalami surplus perdagangan sekitar US$200 juta. (Pol/Ant/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya