Ribuan Warga Mengungsi Hindari Operasi Militer

(AFP/Ire/I-1)
08/3/2017 23:45
Ribuan Warga Mengungsi Hindari Operasi Militer
(AFP/NAY MYO)

RIBUAN warga Kota Laukkai, di Nega­ra Bagian Shan, Myanmar, melarikan diri dari kota di perbatasan dengan Tiongkok itu, Rabu (8/3), untuk menghindari tindakan keras militer negeri itu sebagai pembalasan atas serangan kelompok pemberontak. Setidaknya 36 orang tewas pada Senin (6/3) dini hari setelah pemberontak etnik Kokang menyerang polisi dan pos militer di kota tersebut. Warga melarikan diri ke selatan atau melewati perbatasan menuju Tiongkok.

Kelompok pemberontak Myanmar Nationalities Democratic Alliance Army (MNDAA), memiliki hubungan budaya yang dekat dengan Tiongkok. Beijing ditengarai memberikan pengaruh yang kuat terhadap mereka. Namun, eksodus ke Tiongkok yang menyerukan gencatan senjata pada Selasa (7/3) bisa memicu kembali ketegangan seperti kasus kekerasan serupa pada 2015. Ketika itu, ribuan keluarga melarikan diri ke Kota La­shio, di selatan Negara Bagian Shan karena mendengar rumor tentara melakukan ‘operasi pembersihan’.

“Sebagian besar warga telah meninggalkan Laukkai,” tutur perwira militer yang meminta dirahasiakan namanya. Dia menambahkan pertempuran berlanjut ke wilayah sekitarnya. “Kami sangat takut sejak pertempuran itu,” kata Myint Kyi, 44, pekerja konstruksi yang berlindung di sebuah biara. “Hotel hancur. Mobil dibakar Kami meninggalkan semua barang di sana karena kami harus lari untuk bertahan hidup,” tambahnya. Pemberontakan etnik telah menyusut selama puluhan tahun di perba­tasan timur laut Myanmar. Namun, pertempuran kembali meletus sejak tahun lalu. (AFP/Ire/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya