Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
TUDUHAN Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahwa Presiden ke-44 AS, Barack Obama, menyadapnya selama kampanye pemilihan presiden tahun lalu telah memicu keresahan di jajaran pemerintahannya.
Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) James Comey telah meminta Departemen Kehakiman untuk secara terbuka membantah tuduhan tersebut.
Harian New York Times mengatakan Comey yakin tuduhan tidak berdasar Trump tentang Obama sepenuhnya palsu.
Departemen Kehakiman belum memberikan komentar sejauh ini.
Comey melayangkan permintaan pada Sabtu (4/3) dengan alasan tidak ada bukti untuk mendukung tuduhan Trump dan klaim itu secara langsung menyindir FBI melanggar hukum.
Direktur Intelijen Nasional pada pemerintahan Obama, James Clapper, juga menyatakan tuduhan itu bohong.
"Tidak ada kegiatan seperti penyadapan terhadap presiden terpilih ketika itu, atau ketika ia masih menjadi kandidat, atau terhadap tim kampanyenya," ujar Clapper.
Pemimpin faksi Demokrat di Kongres, Chuck Schummer, menyindir Trump tengah menyebarluaskan kabar bohong. "Presiden sedang dalam masalah," ujarnya.
"Jika ia menyebarluaskan kabar bohong yang misinformasi seperti ini, jelas salah. Ini menjatuhkan martabat kepresidenan dan menunjukkan presiden tidak tahu bagaimana seharusnya bersikap."
Sebelumnya, Trump, Sabtu (4/3), menuduh Obama telah memerintahkan penyadapan terhadap panggilan-panggilan teleponnya di Trump Tower selama musim kampanye Pemilihan Presiden 2016.
Langkah itu ia klaim bagian dari penyelidikan pemerintah Obama terhadap dugaan Rusia ikut campur dalam pemilu AS.
"Mengerikan! Baru saja ditemukan Obama memerintahkan penyadapan terhadap saya di Trump Tower sebelum kemenangan saya (dalam pemilihan presiden). Tak ada yang mereka temukan (dalam penyadapan itu)," kata Trump di Twitter.
Orang nomor satu di 'Negeri Paman Sam' itu menyebut penyadapan itu 'rendah sekali' dan membandingkannya dengan Nixon/Watergate.
Trump mengacu ke skandal politik 1972 yang menyebabkan kejatuhan Presiden Richard Nixon.
Tanpa bukti
Namun, Trump belum mampu menunjukkan bukti untuk mendukung klaimnya itu.
Penerbit laman Newsmax Media yang juga teman Trump, Christopher Ruddy, Minggu (5/3), mengatakan Trump berbicara kepadanya bahwa tuduhan tersebut akan diselidiki.
"Semua akan dipaparkan. Saya akan terbukti benar," ujar Ruddy dengan mengutip ucapan Trump.
Namun, Trump diperkirakan menggunakan laporan di Breitbart News dan radio konservatif yang dijalankan kepala strateginya, Steve Bannon.
Laman sayap kanan itu melaporkan Obama dan pemerintahannya menggunakan taktik-taktik 'polisi negara' pada musim gugur yang lalu untuk memantau tim kampanye Trump.
Pihak Obama telah menepis tuduhan Trump. Juru bicara Obama, Kevin Lewis, mengatakan, "Presiden Obama dan pejabat Gedung Putih lainnya tidak pernah memerintahkan pengawasan kepada warga negara AS mana pun." (AFP/AP/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved