Waswas terhadap IS dan Kenaikan Air Sungai

AFP/Basuki Eka Purnama/I-1
06/3/2017 08:12
Waswas terhadap IS dan Kenaikan Air Sungai
(Bentang lahan Bendungan Tabqa di Raqqa, Suriah, didokumentasikan beberapa waktu lalu. Bendungan tersebut dimanfaatkan sebagai markas bagi pemimpin kelompok radikal IS. -- Mirror/Ali Baba)

PARA petani Suriah yang tinggal di dekat Sungai Efrat tengah ketakutan. Mereka khawatir kelompok Islamic State (IS) nekat membuka bendungan demi mempertahankan Kota Raqa dan membanjiri desa mereka.

Tinggi permukaan Sungai Efrat yang mengalir sepanjang wilayah utara Suriah hingga wilayah timur Irak telah naik selama beberapa bulan terakhir, terutama di wilayah dekat ibu kota de facto IS, Raqa.

Penduduk di sejumlah perkampungan petani yang tersebar di tepi timur Sungai Efrat mengaku mereka takut IS akan menghancurkan Bendungan Tabqa, bendung­an terbesar di Suriah, untuk memperlambat pergerakan pasukan anti-IS.

“Jika IS benar-benar melakukan ancaman mereka untuk meledakkan Bendung­an Tabqa, seluruh kawasan di selatan sungai itu akan terendam,” ujar Abu Hussein, 67, dengan cemas.

Hussein mengatakan hal itu di Tuwayhina, sebuah desa kecil yang beberapa waktu lalu berhasil direbut Pasukan Demokratis Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat yang letaknya sekitar 10 kilometer dari bendungan.

Hussein menambahkan ratusan desa dan lahan pertanian akan tenggelam jika IS membuka pintu bendungan yang terletak sekitar 50 kilometer dari Kota Raqa.

“Mereka tidak takut dengan Allah. Jika seseorang tidak takut kepada Allah, hal itu membuat saya takut kepada mereka,” ungkapnya.

Bendungan Tabqa berada 500 meter dari Kota Raqa, benteng pertahanan IS sejak 2014. Di kota itu, mayoritas pejabat teras IS tinggal.

Tabqa telah lama menjadi target utama SDF yang melancarkan serangan untuk merebut Raqa selama beberapa bulan terakhir. Para pejuang SDF kini telah berada sekitar 5 kilometer dari bendungan itu.

“Kami dengan Daesh akan meledakkan Bendungan Tabqa,” ujar Raheel Hassan Mahmoud, 58, warga Desa Bir Hamad, menyebut IS dengan istilah Arabnya.

“Jika itu terjadi, mayoritas Raqa dan Deir Ezzor akan tenggelam. Kota-kota lain akan kelaparan, sementara tanaman dan hewan ternak akan mati,” imbuhnya. (AFP/Basuki Eka Purnama/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya