Baru Mendarat Langsung Ditangkap Aparat

28/2/2017 06:45
Baru Mendarat Langsung Ditangkap Aparat
(AP/VLADIMIR VORONIN)

JELANG pemilihan presiden, situasi politik biasanya memanas.

Kondisi serupa melanda pula Republik Kirgizstan.

Negara yang berada di kawasan Asia Tengah tersebut menuju pintu gerbang pemilihan presiden yang digelar pada 19 November mendatang.

Kendati pilpres masih tujuh bulan lagi, Presiden Kirgizstan Almazbek Atambayev telah membidik siapa yang bakal menjadi rival politik beratnya.

Tak mau membuang waktu, Almazbek yang berkuasa sejak 2011 pun mengambil langkah yang sangat politis.

Salah satu tokoh yang bakal menjadi ganjalan bagi Atambayev yang telah memegang kendali pemerintahan selama 10 tahun terakhir ialah Omurbek Tekebayev.

Tekebayev yang berusia 58 tahun itu ialah Pemimpin Partai sosialis, Ata Meken (Partai Tanah Air).

Tekebayev bukan hanya ancaman bagi Atambayev yang ingin melanggengkan kekuasaanya di Kirgizstan.

Tokoh sayap kiri itu kerap melontarkan kritik pedas terhadap kebijakan Atambayev yang juga pernah menjabat perdana menteri.

Pada Minggu (26/2) malam, Tekebayev baru mendarat di Bandara Bishkek, Kirgizstan.

Dia baru melakukan perjalanan dari Wina, Ibu Kota Austria.

Saat baru menginjak kakinya di Bandara Bishkek, aparat keamanan langsung menangkap Tekebayev.

Tokoh oposisi terkemuka itu ditangkap dengan tuduhan melakukan tindak korupsi dan penipuan.

Namun, aksi penangkapan yang mendadak diduga para pendukung Tekebayev hanyalah langkah politis dan rekayasa yang dilakukan Presiden Atambayev.

Pihak kantor kejaksaan mencoba menangkis tuduhan dari para pendukung Tekebayev.

Kejaksaan menegaskan Tekebayev telah menerima uang suap sebesar US$1 juta dari seorang investor asal Rusia pada 2010.

Tekebayev pernah menjadi pejabat di pemerintahan provinsi.

Berdasarkan laporan versi kejaksaan, Tekebayev dituduh pernah memberi janji kepada investor.

Investor tersebut dijanjikan untuk mendapat peluang investasi di sektor telekomunikasi.

Sementara itu, ratusan simpatisan Partai Ata Meken berunjuk rasa memprotes penangkapan Tekebayev.

Mereka menilai penangkapan bertujuan untuk menghalangi Tekebayev mencalonkan diri sebagai presiden dalam pilpres pada 19 November mendatang.

Sekitar 300 orang juga berkumpul di depan Gedung Komisi Negara Keamanan Nasional (GKN) di Bishkek.

Mereka menuntut tokoh sosialis yang bakal menjadi pesaing sang petahana untuk dibebaskan dari tahanan.

"Penahanan politikus terkemuka Tekebayev pada malam hari di bandara tidak berbeda dengan penahanan seorang teroris," kata Roza Otunbayeva yang pernah menjabat Presiden Kirgizstan.

Anggota parlemen dari Partai Ata Meken, Kanybek Imanaliyev, juga mengecam aksi penangkapan yang bernuasa politik tersebut.

Ia menilai penangkapan melanggar prosedur hukum dan ilegal. (Aljazeera/Deri Dahuri/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya