Pengungsi Mengalir dari Mosul Barat

Indah Hoesin
28/2/2017 06:00
Pengungsi Mengalir dari Mosul Barat
(AP/KHALID MOHAMMED)

HANYA dalam tempo 24 jam, sebanyak 2.400 penduduk sipil Irak melarikan diri dari Mosul Barat yang tengah menjadi medan pertempuran pasukan pemerintah dengan kelompok Islamic State (IS).

Menteri Pemindahan dan Migrasi Irak Jasem Mohammed al-Jaff mengatakan petugas operasional di lapangan telah menerima pengungsi sejak Sabtu (25/2) sore hingga Minggu (27/2) sore waktu setempat.

Para pengungsi telah ditampung di kamp pengungsi Al-Jada dan Bandara Al-Qayyara di selatan Mosul.

Menurut Al-Jaff, jumlah total pengungsi telah mencapai 3.888 orang sejak operasi militer di Mosul Barat diluncurkan pada 19 Februari lalu.

Pada Sabtu (25/2), Kepolisian Federal Irak mengatakan lebih dari 50 penduduk sipil tewas atau terluka karena ranjau darat sejak Jumat (24/2) malam ketika berusaha melarikan diri dari Desa Al-Ma'mun yang berada sekitar 14,5 kilometer di sebelah barat Mosul.

Rute darat dengan berjalan kaki yang ditempuh para penduduk sipil di Mosul Barat penuh dengan ranjau darat dan sebagian besar adalah tempat terbuka.

Hal itu mengakibatkan mereka lebih rentan terkena serangan daripada yang melarikan diri dari Mosul Timur.

"Anda dapat melihat jalan ini terus-menerus terkena ranjau darat dari IS," ujar Letnan Jenderal Abdel Ghanis al-Asadi sambil menunjuk kepulan debu dari amunisi di tepi Mosul.

Namun, komandan pasukan Irak Letnan Jenderal Abdul Amir Rasheed Yarallah mengatakan pasukan kontraterorisme telah berhasil membebaskan wilayah Al-Ma'mun dan menaikkan bendera Irak di atas bangunan di sana.

Komandan polisi Irak Raed Shaker Jawdat mengatakan polisi juga telah menjinakkan sebuah kendaraan IS yang berisikan 1.000 liter gas beracun di dekat Bandara Mosul.

Intensitas serangan

Pasukan Irak tengah berupaya untuk masuk lebih dalam ke Mosul Barat dan merebut kota yang jatuh ke tangan IS pada 2014 tersebut.

Namun, serangan telah mengakibatkan lonjakan jumlah korban dengan setidaknya 30 orang anggota pasukan Irak dan 200 penduduk sipil tewas atau terluka selama tiga hari terakhir.

Lonjakan korban yang terjadi tiba-tiba itu serupa dengan yang terjadi di Mosul Timur ketika pertempuran berpindah dari desa ke perkotaan padat penduduk.

Klinik yang berada di garis depan kosong setelah selama berhari-hari serangan pertama di Mosul Barat dan kini dipenuhi korban terluka atau tewas.

Bahkan beberapa korban tewas harus dipindahkan ke tanah untuk memberikan tempat bagi korban yang baru tiba.

Militer Irak belum memberikan laporan jumlah korban yang resmi. Namun, petugas medis di sejumlah klinik yang berada di Mosul muncul dengan angka tersebut.

Intensitas pertempuran juga semakin tinggi dengan jumlah pesawat nirawak bersenjata IS yang menggelembung.

Dalam satu hari, pesawat nirawak tersebut menjatuhkan 70 amunisi terhadap pasukan Irak.

Namun, jumlah bom mobil yang menargetkan pasukan Irak di Mosul Barat lebih sedikit dari yang sebelumnya terjadi di Mosul Timur.

Hingga saat ini, pasukan Irak telah memasuki Mosul melalui beberapa daerah yang sudah terbuka antara garis dan batas kota di tepi barat Sungai Tigris.

Pasukan elite diharapkan akan memasuki sebelah barat Mosul dalam beberapa hari mendatang.

Sementara itu, sebelah timur Mosul telah sepenuhnya dibebaskan dari IS sebulan lalu. (CNN/AP/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya