Serangan ke Milisi IS Diintensifkan

(AP/Al Jazeera/Ths/I-4)
28/2/2017 03:01
Serangan ke Milisi IS Diintensifkan
(AFP/SAMEER AL-DOUMY)

SETIDAKNYA empat orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka di kawasan yang dikuasai pemberontak, pusat Kota Homs dan Douma, Suriah. Tiga orang tewas akibat sejumlah serangan pesawat tempur pemerintah Suriah dan sekutu mereka di kawasan al-Waer, Kota Homs, Minggu (26/2). Se­hari sebelumnya, satu orang tewas dalam serangan di kota satelit Damaskus, Douma.

Aktivis Pemantau Hak Asasi Manusia di Suriah (SOHR) mengatakan serangan udara di Homs itu tampaknya sebagai pembalasan atas serangan para milisi sehari sebelumnya yang menewaskan seorang petugas keamanan senior dan melukai 31 orang lainnya. “Eskalasi hari ini dimulai pada sore hari dengan serangan udara terus-menerus,” kata aktivis SOHR, Bebars al-Talawy. Dia menambahkan, selain serangan udara, Homs juga masih menjadi sasaran penembakan.

Selain membombardir Homs, pasukan pemerintah juga mengintensifkan serang­an ke sebuah kota bersejarah di pusat Suriah, Palmyra, yang terletak di 215 km timur laut Damaskus dan 180 kilometer barat daya Efrat di Deir ez-Zor. SOHR dan media propeme-rintah mengatakan pasukan pemerintah sudah berada sekitar 9 kilometer (6 mil) di bagian barat Palmyra. Pada Desember tahun lalu Palmyra diserbu milisi Islamic State (IS) yang banyak menghancurkan warisan arekologi Ro­mawi kuno di sana.

SOHR juga menambahkan bahwa pasukan pemerintah dan sekutu mereka sudah menguasai daerah perbukitan yang menjadi pengontrol tiga ladang gas di bagian barat Pal­­myra melalui serangan udara yang intensif dilakukan. Pusat Media Militer Suriah menegaskan bahwa pasukan pemerintah dan sekutu saat ini berada beberapa kilometer (mil) dari Kota yang ditetapkan sebagai situs bersejarah oleh UNESCO tersebut.

Pusat Media Militer Suriah menambahkan, tentara Suriah sudah berhasil merebut Kota Tadef dari milisi IS di te­pi selatan Al-Bab. Di sana banyak ditemukan bahan peledak yang ditinggalkan milisi IS. Secara terpisah, utusan PBB untuk Suriah, Staffan de Mistu­ra, bertemu dengan perwakilan oposisi di Jenewa, Swiss, pada Minggu. Mereka berencana membentuk sebuah front bersatu dalam pembicaraan damai dengan pemerintahan Suriah.

Pemimpin delegasi Kairo, Jihad Makdissi, mengatakan mereka diberikan makalah tentang bagaimana memfasilitasi perundingan antara berbagai kelompok oposisi dan pemerintah. Makdissi, mantan juru bicara pemerintah Damaskus yang meninggalkan Suriah pada 2012, berusaha mengecilkan perbedaan di kalangan oposisi dan menyebut mereka ‘beragam’ daripada ‘terfragmentasi’ dan bisa menyepakati hal-hal teknis ketimbang poin-poin terkait dengan politik. “Kami ingin menjadi satu delegasi, bukan delegasi yang disatukan,” katanya. (AP/Al Jazeera/Ths/I-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya