Bintang Oscar tidak Hiraukan Kado Israel

23/2/2017 08:40
Bintang Oscar tidak Hiraukan Kado Israel
(AFP/MARK RALSTON)

SETAHUN lalu pada perayaan Oscar, Israel menawarkan perjalanan supermewah ke negeri mereka kepada Leonardo DiCaprio, Matt Damon, dan bintang Hollywood lainnya.

Tampaknya mereka memilih untuk tak menghiraukan tawaran itu di tengah kampanye #skipthetrip di media sosial.

Tawaran senilai $55 ribu yang disisipkan dalam bingkisan hadiah itu diberikan perusahaan pemasaran pada masa Oscar 2016.

Sebanyak 26 bintang Oscar masing-masing mendapatkan bingkisan senilai US$200 ribu, termasuk tisu toilet yang sangat mahal.

Para penyeru kampanye menuduh Israel mencoba menggunakan selebritas untuk mendapat citra positif dan mengurangi dugaan pelanggaran di wilayah Palestina yang mereka duduki.

Tiga hari menjelang perayaan Oscar 2017 akan digelar, organisasi-organisasi yang menyuarakan kampanye mengklaim kemenangan mereka karena sejauh ini tak ada seorang pun bintang Oscar yang melakukan perjalanan.

Kampanye AS untuk Hak-Hak Palestina (KAHP), salah satu organisasi yang berkampanye dan memantau para bintang setahun ini.

"Ini kesuksesan. Saya sangat bangga tidak ada bukti mereka pergi. Saya pikir sangat jelas tujuan menggunakan aktor-aktor itu untuk menutupi Israel telah gagal," ungkap Yousef Munayyer dari KAHP.

Bintang Hunger Games, Jennifer Lawrence mengambil tawaran itu.

Namun, ia mengikuti saran agensinya, dia kemudian memberikan paket itu kepada orangtuanya.

Mark Rylance, pemenang Aktor Pendukung Terbaik dan yang sejak lama mengkritik kebijakan Israel, menegaskan tidak menerima tawaran itu.

Organisasi Amerika lainnya, Suara Yahudi untuk Perdamaian (SYP) menilai kampanye itu bagian dari boikot budaya yang lebih luas.

"(Kampanye kami) membawa ketegangan, menginterupsi citra Israel, dan mengingatkan elite Hollywood bahwa ada dampak sosial jika diasosiasikan dengan pendudukan militer Israel," ujar juru bicara SYP, Granate Sosnoff.

Kementerian Pariwisata Israel menolak berkomentar siapa bintang yang sudah menerima tawaran itu.

Para pejabat Israel mengungkapkan mereka berusaha menunjukkan Israel yang sebenarnya saat konflik.

"Setiap selebritas yang mengunjungi kami bisa berswafoto di suatu tempat dan nilainya sangat besar," kata Direktur Umum Kementerian Pariwisata Amir Halevi.

Peneliti tentang hubungan AS-Israel, Dan Rothem, mengatakan Israel ingin menggunakan selebritas sebagai cara untuk menghapus kesan adanya isolasi atau boikot.

Namun, sejumlah musikus kerap mendapat tekanan boikot dari aktivis agar tidak melakukan pertunjukan di Israel. (AFP/Irene Harty/I-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya